Minggu, 01/10/2017

Danrem 091/ASN Apresiasi Keberhasilan Prajurit Perbatasan

Minggu, 01/10/2017

Irham Waroihan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Danrem 091/ASN Apresiasi Keberhasilan Prajurit Perbatasan

Minggu, 01/10/2017

logo

Irham Waroihan

SAMARINDA - Komandan Korem 091/ Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Irham Waroihan memberikan apresiasi bagi prajurit yang tergabung dalam Satgas - Pamtas Yonif 611/Awang Long karena berhasil menyadarkan warga sehingga ikhlas menyerahkan senjata api rakitan.

“Penyerahan puluhan senjata api (senpi) rakitan jenis penabur oleh warga perbatasan kepada Satgas - Pamtas ini merupakan salah satu keberhasilan yang luar biasa, saya sendiri kadang merinding atas keberhasilan prajurit yang bertugas di ujung Kalimantan Utara tersebut,” ujar Irham, Sabtu.

Dalam penugasan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas - Pamtas) RI-Malaysia, Yonif 611/Awl selama delapan bulan terakhir (Januari-September), prajurit berhasil mengamankan 80 pucuk senpi rakitan jenis penabur.

Senpi sebanyak itu diperoleh prajurit bukan dengan cara memaksa atau menggeledah ke rumah-rumah penduduk perbatasan, tetapi diperoleh dengan cara penyerahan secara sukarela oleh warga setelah mendapat pemahaman dari prajurit bahwa senpi sangat berbahaya karena bisa disalahgunakan jika ada masalah, termasuk akan dikenai sanksi hukum berupa denda dan penjara.

Pemahaman tentang bahaya senpi dan sanksi pidana tersebut dilakukan prajurit di tiap kesempatan, seperti saat bincang santai bersama warga, pertemuan formal di kampung, khitan dan pengobatan massal yang sering digelar dengan melibatkan pihak ketiga, maupun ketika ada warga secara pribadi yang membutuhkan pengobatan.

Melalui sentuhan dari hati ke hati yang dilakukan prajurit inilah, kemudian warga sadar bahwa mereka sebaiknya tidak memiliki senpi karena bisa membunuh orang, walaupun tujuan awal kepemilikan senpi rakitan tersebut dimaksudkan untuk berburu binatang liar di hutan.

“Saya juga salut kepada warga perbatasan yang rela menyerahkan senpi mereka kepada yang berwenang. Ini menandakan bahwa warga juga sadar terhadap keamanan negara, mereka sadar bahwa negara sudah banyak hal yang harus diurus sehingga mereka tidak menambah masalah dengan memiliki senpi yang berpotensi menciptakan masalah baru jika ada di tangan orang yang tidak bertanggungjawab,” tuturnya.

Salah seorang yang sukarela menyerahkan senpi rakitan jenis penabur itu adalah Parsudi (36) asal Desa Kekayap, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kaltara, pada Rabu (27/9) sekitar pukul 15.45 Wita dengan penyerahan dilakukan di rumah tinggalnya.

Ia menyerahkan senpi kepada Komandan Pos (Danpos) Tembalang Sertu Eko P Bangun, setelah mendapat bantuan pengobatan dari bagian kesehatan Pos Tembalang.

Parsudi kemudian mengajak bincang santai dengan prajurit setelah pengobatan karena sebelumnya mereka sudah saling kenal.

Saat bincang santai tentang berbagai hal yang kemudian mengarah ke senpi rakitan, Parsudi kemudian bercerita punya senpi yang disimpan di rumahnya. Saat itulah prajurit menasehati tentang bahaya senpi dan sanksi hukum, sehingga beberapa hari kemudian Parsudi sadar dan menyerahkan senpi rakitan yang dimilikinya. (ant)


Danrem 091/ASN Apresiasi Keberhasilan Prajurit Perbatasan

Minggu, 01/10/2017

Irham Waroihan

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.