SAMARINDA -  Sebanyak sembilan kelompok tani di Provinsi Kalimantan Timur akan mendapat bantuan peralatan pascapanen perkebunan karet dari Kementerian Pertanian, berupa bahan pembeku lateks, bak pembeku dan peralatan lain guna meningkatkan gairah pekebun. “Tahun ini kami mendapat dukungan dana dari Angggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) melalui Satuan Kerja 05 Direktorat Jenderal Perkebunan (Satker 05 Ditjenbun),” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad, kemarin.

Bantuan dari APBN Perubahan tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan penanganan pascapanen komoditi karet di tiga daerah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kota Balikpapan.

Bantuan itu juga merupakan salah satu upaya mendukung peningkatan produksi dan produktivitas, termasuk untuk meningkatkan kualitas komoditi perkebunan, khususnya kebun karet.

Provinsi Kaltim, lanjut Ujang, merupakan daerah yang sangat sesuai untuk pengembangan dan pembangunan subsektor perkebunan komoditas karet, sehingga bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat pekebun agar produksinya menjadi lebih berkualitas.

Adapun peralatan pascapanen adalah berupa pisau sadap, mangkok sadap, ring mangkok sadap, talang sadap, bak pembeku, dan bahan pembeku lateks.

Mereka yang akan mendapat bantuan adalah tiga kelompok tani (poktan) di Kabupaten Kutai Barat, yakni Poktan Sinar Harapan V, Poktan Sentosa I, dan Poktan Suka Tani I.

Kemudian tiga kelompok di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Poktan Muda Berkarya, Poktan Setia Kawan, dan Poktan Sumber Rejeki, kemudian tiga kelompok di Kota Balikpapan yakni Poktan Tunas Lada, Poktan Bina Tani Sejahtera, dan Poktan Tawakal. 

Dilanjutkannya, luas areal tanaman karet saat ini mencapai 103.117 hektare (ha), terdiri dari areal perkebunan rakyat 89.341 ha, perkebunan besar negara 709 ha, dan perkebunan besar swasta seluas 13.067 ha. Kemudian total produksinya mencapai 59.963 ton karet kering.

“Tanaman karet terluas berada di Kecamatan Melak dan Barong Tongkok, Kutai Barat. Kemudian di Kecamatan Palaran dan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kecamatan Balikpapan Timur dan Balikpapan Utara di Kota Balikpapan, Kecamatan Segah dan Talisayan di Kabupaten Berau,” katanya.

Mengenai pangsa pasar, pada umumnya karet dari Kaltim dipasarkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk kebutuhan pabrik crumb rubber. Namun sekarang di Samarinda sudah ada pabrik karet sehingga sebagian bisa dijual di Samarinda. (ant)