Kamis, 12/04/2018
Kamis, 12/04/2018
Gubernur Awang Faroek Ishak didampingi Kadis Kesehatan Rini Sukesi menyerahkan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita di Berau.
Kamis, 12/04/2018
Gubernur Awang Faroek Ishak didampingi Kadis Kesehatan Rini Sukesi menyerahkan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita di Berau.
SAMARINDA – Kasus gizi buruk bagi bayi usia bawah lima tahun (balita) maupun ibu hamil meninggal saat melahirkan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim. Menurut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas pemprov dalam meningkatkan derajat dan taraf hidup masyarakat Kaltim.
“Kasus gizi buruk dan ibu hamil meninggal tidak boleh terjadi di Kaltim. Saya minta para ibu lebih sering berkunjung ke Puskesmas,” katanya.
Dia mengungkapkan sejak awal kepemimpinan dirinya di Benua Etam hingga saat ini sudah banyak pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dibangun. Terutama untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah pedalaman, perbatasan dan daerah tertinggal serta kawasan terluar.
Selain itu, tidak sedikit pula Puskesmas yang sudah bisa melayani 24 Jam dengan fasilitas rawat inap dan pelayanan IGD.
Selain itu, telah dibangunkan oleh Pemprov Kaltim Rumah Sakit Pratama (RSP) untuk daerah yang jauh dari rumah sakit milik daerah melalui anggaran pemerintah daerah (APBD).
Gubernur menegaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus terwujud di Kaltim yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam (SDA) ini.
Maka, kesehatan selain pendidikan menjadi program prioritas yang diupayakan pemerintah agar terwujud SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Kekayaan SDA harus memberikan kontribusi bagi pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan agar tercipta SDM berkualitas dan berdayasaing. Tapi saya minta masyarakat manfaatkan fasilitas kesehatan secara optimal agar derajat kesehatannya terjamin,” harap Awang Faroek. (yans/sul/adv)
Gubernur Awang Faroek Ishak didampingi Kadis Kesehatan Rini Sukesi menyerahkan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita di Berau.
SAMARINDA – Kasus gizi buruk bagi bayi usia bawah lima tahun (balita) maupun ibu hamil meninggal saat melahirkan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim. Menurut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas pemprov dalam meningkatkan derajat dan taraf hidup masyarakat Kaltim.
“Kasus gizi buruk dan ibu hamil meninggal tidak boleh terjadi di Kaltim. Saya minta para ibu lebih sering berkunjung ke Puskesmas,” katanya.
Dia mengungkapkan sejak awal kepemimpinan dirinya di Benua Etam hingga saat ini sudah banyak pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dibangun. Terutama untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah pedalaman, perbatasan dan daerah tertinggal serta kawasan terluar.
Selain itu, tidak sedikit pula Puskesmas yang sudah bisa melayani 24 Jam dengan fasilitas rawat inap dan pelayanan IGD.
Selain itu, telah dibangunkan oleh Pemprov Kaltim Rumah Sakit Pratama (RSP) untuk daerah yang jauh dari rumah sakit milik daerah melalui anggaran pemerintah daerah (APBD).
Gubernur menegaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus terwujud di Kaltim yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam (SDA) ini.
Maka, kesehatan selain pendidikan menjadi program prioritas yang diupayakan pemerintah agar terwujud SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Kekayaan SDA harus memberikan kontribusi bagi pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan agar tercipta SDM berkualitas dan berdayasaing. Tapi saya minta masyarakat manfaatkan fasilitas kesehatan secara optimal agar derajat kesehatannya terjamin,” harap Awang Faroek. (yans/sul/adv)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.