BALIKPAPAN – Dinas Perdagangan Kota bersama Bulog Kaltimra, Perusahaan Pangan Indonesia dan pelaku Retail Balikpapan, menggelar bazar murah di lapangan LPM Kelurahan Prapatan, Balikpapan Kota, sejak Rabu (6/12) kemarin, hingga hari ini. Kepala Dinas Perdagangan Kota Muhammad Saufan mengatakan bazar murah dimaksudkan bahwa stok pangan dalam keadaan cukup. “Secara psikologis kita ingin sampaikan kepada seluruh pedagang bahwa barang itu banyak. Jadi jangan coba -coba jual barang lebih tinggi, nanti nggak laku. Nah dengan adanya ini semuanya terpengaruh sehingga tidak akan menaikkan harga,” kata Saufan, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Saufan juga didampingi Kabid Perdagangan Dalam negeri Siswanto, dan juga Kasi Pengendalian Bahan Pokok strategi Dinas Perdagangan Adi Sudarto

Dia mempersilahkan masyarakat sekitar, termasuk masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru, untuk memanfaatkan bazar murah. Keberadaan bazar juga dimaksudkan untuk ikut mengendalikan inflasi kota, yang pada bulan lalu justru terjadi deflasi. “

“Kita inginkan ini diperbanyak lagi pada tahun depan, di tiap Kecamatan,” harapnya. Berbicara inflasi, dia melihat kepada angka inflasi yang berjalan sebelumnya dan juga tahun lalu. “Begini kalau inflasi lebh rendah itu berarti berhasil,” tandasnya.

Adi menambahkan keberadaan bazar selain untuk memastikan stok dan harga relatif normal, juga untuk lebih menjangkau masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sembako terutama jelang hari Natal dan tahun baru.

“Masyarakat bisa dapatkan harga yang lebih murah seperti beras, minyak, daging beku, bawang putih. Ada juga minuman, gula. Yang terlibat Bulog, PPI dan enam pelaku usaha Retail ada juga Frozen Food,” jelasnya. Harga yang ditawarkan relatif murah seperti beras ditawarkan perkg Rp7.900, minyak goreng Rp11 ribu, daging beku Rp80 ribu, gula Rp12.500. “Di sini, PPI jual gula Rp11 ribu. Ya lebih murah 5-10 persen,” sebutnya.

Pelaksanaan bazar dilakukan secara mandiri oleh masing-masing pelaku usaha. Sebab, tenda dan barang kebutuhan yang dijual, disiapkan sendiri oleh para pelaku usaha. (din)