Kamis, 18/01/2018
Kamis, 18/01/2018
Kamis, 18/01/2018
BALIKPAPAN – Program pemilihan sampah yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, belum maksimal. Sampai sekarang, tingkat keberhasilan baru mencapai 60-70 persen. Angka 70 persen itu, dinilai belum memuaskan. Sehingga diperlukan peran serta aktif masyarakatn, dalam memilah sampah organik dan non organik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Suryanto mengatakan uji coba pemilihan sampah, sudah dilakukan di salah satu kelurahan di Balikpapan. Bahkan program pemilahan sampah kota ini masuk dalam percontohan nasional. Namn demikian, keterlibatan masyarakat Balikpapan dalam pemilihan belum dibilang sukses, apalagi memuaskan .
“Masih 60-70 persen, walaupun sudah menjadi percontohan secara nasional. Kami juga sudah melakukan penyuluhan di tempat ramai dengan menggunakan sarana billboard,” kata Suryanto, kemarin.
Menurutnya, program itu, dapat dikatakan sukses jika seluruh masyarakat ikut terlibat. Tidak kalah penting juga, masyarakat peduli pentingnya pemilihan sampah. Untuk itu, butuh kerja keras dan kerjasam, serta sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat.
Pemilihan sampah juga memudahkan petugas mengangkut, termasuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA), di Manggar
“Apabila sudah dipilah maka truk pengangkut sampah akan semakin mudah langsung memilah ke pembuangan. Memang tidak ada cara yang dilakukan selain dengan sosialisasi. Sosialisasi ini juga perlu anggaran, kita juga lagi terbatas anggaran,” ucapnya.
Namun, upaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan, terus dilakukan, khususnya di kawasan yang sudah menjadi daerah percontohan.
“Harapannya kita untuk melakukan pemilahan. Kalau sudah terpilah maka sampah bisa langsung dibuang ke tempatnya tanpa harus memilah,” ujarnya
Untuk pengangkutan sampah, tahun 2018 ini DLH juga akan mengoperasikan truk konvektor pengangkut sampah, yang sudah datang sejak bulan Desember 2017 lalu. Saat ini, DLH masih mengajukan ke Pemkot, untuk pengoperasian truk itu.
“Kekurangan armada yang terjadi bisa terbantu dengan bantuan truk konvektor pengangkut sampah dari Pekerjaan Umum. Tahun ini mengajukan ke Pemkot, untuk mengoperasikannya karena harus dilengkapi dengan kontainer,” jelasnya.
Bantuan truk konvektor ini dapat mengangkut sampah sebanyak 8 ton dan kemungkinan akan mengangkut sampah yang ada di sejumlah pasar. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.