Jumat, 02/02/2018
Jumat, 02/02/2018
Jumat, 02/02/2018
SAMARINDA - Hingga saat ini beras masih menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Kaltim. Meski penghasilan beras dari dalam daerah belum memenuhi kebutuhan masyarakat, namun ketersedian beras di Kaltim masih dapat dipenuhi dari luar daerah. Hal ini diungkapkan oleh epala Dinas Pangan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Ibrahim.
“Ketersedian beras di Kaltim masih sangat tercukupi bahkan untuk lima bulan ke depan,” ujar Ibrahim.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu risau dengan adanya rencana pemerintah untuk mengimpor beras. Sebab ia menjamin, di masyarakat di Kaltim tidak akan kekurangan akan beras.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Badan Pusa Statistika (BPS) Kaltim Habibullah saat merilis tahunan di kantornya Jalan Kemakmuran.
“Ini saya baru rapat dengan Pak Gubernur (Awang Faroek Ishak) serta dinas terkait. Dalam hal ini kami sampaikan bahwa ketersediaan beras masih sangat cukup di Kaltim. Jadi kalau tidak kekurangan stok beras, kan tidak mungkin mengimpor,” kata Habibullah.
Meski begitu, dalam rilis yang disampaikan olehnya bahwa Kaltim memang mengalami inflasi.
Namun hal ini tidak berpengaruh dalam mencukupi kebutuhan akan beras bagi masyarakat Kaltim.
“Selama tingkat keinginan membeli beras masih tinggi di masyarakat, tidak ada masalah meskipun inflasi. Hanya saja untuk menekan inflasi biasanya kita menekan juga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat agar dapat diganti dengan yang lain, seperti beras kan bisa diganti dengan makan jagung dan singkong. Sehingga itu mengurangi tingkat konsumsi beras bagi masyarakat,” demikian Habibullah. (ms)
SAMARINDA - Hingga saat ini beras masih menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Kaltim. Meski penghasilan beras dari dalam daerah belum memenuhi kebutuhan masyarakat, namun ketersedian beras di Kaltim masih dapat dipenuhi dari luar daerah. Hal ini diungkapkan oleh epala Dinas Pangan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Ibrahim.
“Ketersedian beras di Kaltim masih sangat tercukupi bahkan untuk lima bulan ke depan,” ujar Ibrahim.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu risau dengan adanya rencana pemerintah untuk mengimpor beras. Sebab ia menjamin, di masyarakat di Kaltim tidak akan kekurangan akan beras.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Badan Pusa Statistika (BPS) Kaltim Habibullah saat merilis tahunan di kantornya Jalan Kemakmuran.
“Ini saya baru rapat dengan Pak Gubernur (Awang Faroek Ishak) serta dinas terkait. Dalam hal ini kami sampaikan bahwa ketersediaan beras masih sangat cukup di Kaltim. Jadi kalau tidak kekurangan stok beras, kan tidak mungkin mengimpor,” kata Habibullah.
Meski begitu, dalam rilis yang disampaikan olehnya bahwa Kaltim memang mengalami inflasi.
Namun hal ini tidak berpengaruh dalam mencukupi kebutuhan akan beras bagi masyarakat Kaltim.
“Selama tingkat keinginan membeli beras masih tinggi di masyarakat, tidak ada masalah meskipun inflasi. Hanya saja untuk menekan inflasi biasanya kita menekan juga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat agar dapat diganti dengan yang lain, seperti beras kan bisa diganti dengan makan jagung dan singkong. Sehingga itu mengurangi tingkat konsumsi beras bagi masyarakat,” demikian Habibullah. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.