Rabu, 04/07/2018
Rabu, 04/07/2018
JADI ANDALAN: Berbagai hasil komoditas andalan kukar yang kerap dipamerkan di ekspo Erau
Rabu, 04/07/2018
JADI ANDALAN: Berbagai hasil komoditas andalan kukar yang kerap dipamerkan di ekspo Erau
TENGGARONG - Kopi merupakan hasil perkebunan yang memiliki nilai jual tinggi. Banyak daerah lain seperti Aceh dan Toraja, komoditas kopi jadi favorit karena mampu membawa ciri khas nama daerah serta berimplikasi positif bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar melihat potensi ini bisa dikembangkan lebih lanjut jika semua masyarakat khususnya pekebun yang ada di setiap wilayah bisa melihat peluang ini.
“Iya potensi sebenarnya. Dulu kami pernah survei ada komoditi khas kopi di wilayah Loa Kulu. Sempat ingin berkembang, namun pada tahun itu alasan dari pihak pekebunnya pasarnya belum jelas, makanya stop dan tidak lanjut lagi,” kata Kepala Disbun Akhmad Taufik Hidayat kepada Koran Kaltim kemarin.
Menurut Taufik selain alasan pemasaran yang belum jelas pada saat itu, yang turut memberi dampak besar kenapa komoditas di Loa Kulu kemudai tidak berkembang karena masuknya komiditas perkebunan lain yang dinilai masyarakat perputaran uangnya lebih cepat.
“Jika dilihat sekarang justru komoditas kopi ini yang potensi berkembang, karena sekarang pasarnya jelas dan kita coba carikan solusi bagi pekebun yang memang masih memiliki kebun kopi bisa bersinergi dengan pariwisata untuk membuka kedai kopi di Pulau Kumala,” ungkapnya.
“Pasti nanti dengan adanya kopi khas yang kita, entah itu kopi kukar atau apa lah namanya pasti pengunjung baik dari lokal dan luar akan terbiasa sehingga kita juga punya kopi khas kukar seperti layaknya Aceh dan daerah lainnya. Karena kopi ini sekarang menjadi gaya hidup semua golongan masyarakat dari bawah sampai atas, jadi sangat potensi,” tambah Taufik.
Taufik menegaskan pihaknya kedepan akan coba kembali melihat potensi komoditas yang ada di Loa Kulu yang sempat hampir tenar beberapa tahun lalu. “Padahal kopi yang loa kulu dalam tepatnya daerah jonggon itu ciri khas. Nama pemiliknya kalau tidak salah juni atau juli kah namanya, karena berasal dari Jonggon, jadi dulu sempat saya nyeletuk kita kasih nama Kopi Jinggo saja yang diambil dari nama pemilik dan asal tempatnya. Untuk rasanya juga khas, kopinya ada rasa buah aren,” tegasnya. (hei)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.