Selasa, 02/10/2018
Selasa, 02/10/2018
MENURUN: Di tengah menguatnya mata uang dolar AS terhadap rupiah, nilai ekspor Kaltim ternyata mengalami penurunan. Meski tidak terlalu besar, namun hal ini perlu mendapat perhatian serius, guna mendorong kenaikan devisa. ( ist / net )
Selasa, 02/10/2018
MENURUN: Di tengah menguatnya mata uang dolar AS terhadap rupiah, nilai ekspor Kaltim ternyata mengalami penurunan. Meski tidak terlalu besar, namun hal ini perlu mendapat perhatian serius, guna mendorong kenaikan devisa. ( ist / net )
SAMARINDA - Ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 14,03 persen dibanding Juli 2018, yaitu dari US$ 1,63 miliar menjadi US$ 1,40 miliar. Bila dibandingkan dengan Agustus 2017, nilai ekspor Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 4,05 persen.
Kepala BPS Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, ekspor barang migas Agustus 2018 mencapai US$ 0,24 miliar, turun 9,96 persen dibanding Juli 2018. Sementara ekspor barang non migas Agustus 2018 mencapai US$ 1,15 miliar, turun 14,85
persen dibanding Juli 2018. Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-Agustus 2018 mencapai US$ 12,06 miliar atau naik 8,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Dari seluruh ekspor periode Januari-Agustus 2018, ekspor barang migas mencapai US$ 2,18 miliar atau turun 20,32 persen dan barang non migas mencapai US$ 9,88 miliar atau naik sebesar 17,22 persen. Penurunan ekspor Agustus 2018 disebabkan oleh turunnya ekspor barang migas dan non migas masing-masing sebesar 9,96 persen dan 14,85 persen.
Sedangkan negara tujuan ekspor migas Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2018 ke Negara Jepang, Republik Korea dan Tiongkok masing-masing mencapai US$ 115,36 juta, US$ 54,50 juta dan US$ 52,94 juta. Penurunan terbesar ekspor migas Agustus 2018 jika dibandingkan dengan Juli 2018 terjadi ke negara Republik Korea sebesar 9,11 persen yaitu dari US$ 59,96 juta menjadi sebesar US$ 54,50 juta.
Negara tujuan utama ekspor non migas Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2018 adalah ke Negara India, Tiongkok dan Jepang masing-masing mencapai US$ 225,03 juta, US$ 219,63 juta dan US$ 181,91 juta, dengan peranan ketiga negara tersebut mencapai 54,23 persen.
Kenaikan terbesar ekspor non migas Agustus 2018 jika dibandingkan dengan Juli 2018 terjadi ke Negara Pakistan sebesar 453,74 persen, yaitu dari US$ 3,24 juta menjadi sebesar US$ 17,96 juta. Sedangkan penurunan terbesar ekspor non migas terjadi ke negara Hongkong sebesar 31,16 persen, yaitu dari US$ 36,77 juta menjadi sebesar US$ 25,31 juta.
Sementara impor Provinsi Kalimantan Timur Agustus 2018 mencapai US$ 0,54 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 67,21 persen dibanding dengan impor Juli 2018. Sementara bila dibanding Agustus 2017 mengalami peningkatan sebesar 136,72 persen. Impor barang migas Agustus 2018 mencapai US$ 0,41 miliar,naik 66,96 persen dibanding Juli 2018. Sementara impor barang non
migas Agustus 2018 mencapai US$ 0,13 miliar, naik sebesar 67,96 persen dibanding Juli 2018.
Secara kumulatif nilai impor Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-Agustus 2018 mencapai US$ 2,90 miliar atau naik 50,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Dari seluruh impor periode Januari- Agustus 2018, impor barang migas mencapai US$ 2,08 miliar atau naik 45,72 persen dan barang non migas mencapai US$ 0,82 miliar atau naik sebesar 64,02 persen.Peningkatan impor Agustus 2018 disebabkan oleh naiknya barang migas dan barang non migas. (kk)
Selasa, 02/10/2018
MENURUN: Di tengah menguatnya mata uang dolar AS terhadap rupiah, nilai ekspor Kaltim ternyata mengalami penurunan. Meski tidak terlalu besar, namun hal ini perlu mendapat perhatian serius, guna mendorong kenaikan devisa. ( ist / net )
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.