Kamis, 20/12/2018

Pertumbuhan UMKM Balikpapan Lambat karena Terkendala Teknologi dan Pemasaran

Kamis, 20/12/2018

LAMBAT TUMBUH : UMKM di Kota Balikpapan lambat tumbuh karena terkendala teknologi dan pemasaran.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pertumbuhan UMKM Balikpapan Lambat karena Terkendala Teknologi dan Pemasaran

Kamis, 20/12/2018

logo

LAMBAT TUMBUH : UMKM di Kota Balikpapan lambat tumbuh karena terkendala teknologi dan pemasaran.

BALIKPAPAN - Pertumbuhan pelaku usaha kecil menjadi mikro masih sangat lambat di Kota Balikpapan. Dari target Pemprov Kaltim yakni 1.000 UMKM setiap lima tahun, yang tumbuh setiap tahun hanya sekitar 100 usaha saja.

Kasi Bina Produksi Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Eddi mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong pertumbuhan UMKM meski hanya 100 usaha yang tumbuh setiap tahun.

“Ada beberapa kendala yang dihadapi mulai dari perangkat atau teknologi hingga pemasaran. Meski rata-rata pelaku usaha kecil dan mikro sudah ada yang memasarkan produknya melalui aplikasi,” kata Eddi (19/12).

Sehingga dalam pelatihan, pihaknya menginginkan pelaku usaha dibekali peralatan agar bisa langsung mempraktikan keterampilan pembuatan produk dan pemasarannya. “Kalau modal, sebenarnya sudah banyak seperti dana Kelompok Usaha Bersama (Kube),” ucapnya.

Sedangkan masalah di pemasaran, Eddi menyebut keberadaan Bandara APT Pranoto di Samarinda mengurangi pembeli. Sehingga pelaku usaha dituntut memiliki daya saing secara kompetitif.

“Paling tidak, ya mengacu ke teknologi. Pasarkan produk-produknya melalui aplikasi. Apalagi rata-rata pelaku usaha sudah punya aplikasi sendiri,” sebutnya.

Dalam mendorong usaha kecil ke mikro, Pemkot Balikpapan juga menyasar kelompok ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki aktivitas atau tidak bekerja. “Makanya, ibu-ibu yang menganggur diberdayakan,” ujarnya.

Untuk diketahui, ada sekitar 800 UMKM yang telah bersertifikat seperti halal dan paten serta memiliki Izin Usaha Industri (IUI) maupun Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK). Termasuk pernah dibina untuk Standar Nasional Indonesia atau SNI.

“Kalau yang formal ya jumlahnya 800 UMKM. Sisanya informal dan itu masih banyak yang belum berizin dan bersertifikat mulai sertifikat halal sampai paten,” tutup Eddi. (hn)


Pertumbuhan UMKM Balikpapan Lambat karena Terkendala Teknologi dan Pemasaran

Kamis, 20/12/2018

LAMBAT TUMBUH : UMKM di Kota Balikpapan lambat tumbuh karena terkendala teknologi dan pemasaran.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.