Rabu, 01/05/2019
Rabu, 01/05/2019
GM PLN UIP Kaltimra Djoko Dwijatno memberikan keterangan kepada awak media mengenai interkoneksi Kalimantan. ( amin / korankaltim)
Rabu, 01/05/2019
GM PLN UIP Kaltimra Djoko Dwijatno memberikan keterangan kepada awak media mengenai interkoneksi Kalimantan. ( amin / korankaltim)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - PLN berencana melakukan interkoneksi jaringan Kalimantan hingga Serawak Malaysia pada 2022 - 2023 mendatang. Mengingat koneksi ke Kalimantan Utara bakal rampung 2020 - 2021. General Manager PLN Unit Induk Pelayanan Kaltimra Djoko Dwijatno mengatakan, interkoneksi dengan Kalimantan Barat secepatnya juga dirampungkan sehingga bisa menstransmisikan listrik pada 2022 nanti. “Ini kalau sudah jadi, maka sistem kita akan semakin bagus karena selain interkoneksi dengan Kalbar, juga ada interkoneksi dengan Serawak. Di Kalbar itu sudah interkoneksi dengan Malaysia,” kata Djoko Djiwatno saat bertemu awak media pada Senin malam lalu (29/4/2019).
Menurutnya, listrik di Kaltim dan Kaltara hingga 2028 akan mengalami surplus 1.000 Megawatt. Sehingga PLN melakukan berbagai upaya untuk memasarkan pasokkan listrik. “Mungkin target strategi penjualan, sekarang ada pelanggan-pelanggan potensial yang sebenarnya sedang mendekati dan itu cukup besar, karena masih menggunakan listrik sendiri,” ujarnya.
Beberapa perusahaan besar di Kaltim pun menjadi target PLN seperti PT Pupuk Kaltim maupun Pertamina RU V Balikpapan. Bahkan PLN sudah melakukan pertemuan dengan perusahaan-perusahan tersebut. “Di Bontang itu kebutuhannya sekitar 200 MW, kemudian di PKT sekitar 40 MW, kemudian Pertamina sekitar 17 MW, itu yang coba didekati,” ucapnya.
PLN merasa yakin sasaran itu bisa ditembus karena bukan perusahaan spesialis di bidang ke listrikan. “Mereka pasti akan ada kesulitan-kesulitan mengelola listrik, apalagi investasinya juga besar, perawatannya pun tak mudah,” katanya.
Baginya, PLN yang merupakan BUMN di bidang kelistrikan akan lebih mudah dalam memberikan atau melayani pasokan listrik. Terlebih dengan adanya surplus daya. “Mungkin mereka masih berhitung dengan investasi yang sudah mereka tanamkan. Tapi anggaran mereka lama-lama akan menjadi besar juga,” pungkasnya. (*)
Penulis / Editor : */Hendra
GM PLN UIP Kaltimra Djoko Dwijatno memberikan keterangan kepada awak media mengenai interkoneksi Kalimantan. ( amin / korankaltim)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - PLN berencana melakukan interkoneksi jaringan Kalimantan hingga Serawak Malaysia pada 2022 - 2023 mendatang. Mengingat koneksi ke Kalimantan Utara bakal rampung 2020 - 2021. General Manager PLN Unit Induk Pelayanan Kaltimra Djoko Dwijatno mengatakan, interkoneksi dengan Kalimantan Barat secepatnya juga dirampungkan sehingga bisa menstransmisikan listrik pada 2022 nanti. “Ini kalau sudah jadi, maka sistem kita akan semakin bagus karena selain interkoneksi dengan Kalbar, juga ada interkoneksi dengan Serawak. Di Kalbar itu sudah interkoneksi dengan Malaysia,” kata Djoko Djiwatno saat bertemu awak media pada Senin malam lalu (29/4/2019).
Menurutnya, listrik di Kaltim dan Kaltara hingga 2028 akan mengalami surplus 1.000 Megawatt. Sehingga PLN melakukan berbagai upaya untuk memasarkan pasokkan listrik. “Mungkin target strategi penjualan, sekarang ada pelanggan-pelanggan potensial yang sebenarnya sedang mendekati dan itu cukup besar, karena masih menggunakan listrik sendiri,” ujarnya.
Beberapa perusahaan besar di Kaltim pun menjadi target PLN seperti PT Pupuk Kaltim maupun Pertamina RU V Balikpapan. Bahkan PLN sudah melakukan pertemuan dengan perusahaan-perusahan tersebut. “Di Bontang itu kebutuhannya sekitar 200 MW, kemudian di PKT sekitar 40 MW, kemudian Pertamina sekitar 17 MW, itu yang coba didekati,” ucapnya.
PLN merasa yakin sasaran itu bisa ditembus karena bukan perusahaan spesialis di bidang ke listrikan. “Mereka pasti akan ada kesulitan-kesulitan mengelola listrik, apalagi investasinya juga besar, perawatannya pun tak mudah,” katanya.
Baginya, PLN yang merupakan BUMN di bidang kelistrikan akan lebih mudah dalam memberikan atau melayani pasokan listrik. Terlebih dengan adanya surplus daya. “Mungkin mereka masih berhitung dengan investasi yang sudah mereka tanamkan. Tapi anggaran mereka lama-lama akan menjadi besar juga,” pungkasnya. (*)
Penulis / Editor : */Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.