Senin, 06/01/2020

Padi Organik Banyak Dikembangkan di Samarinda Seberang

Senin, 06/01/2020

Padi Organik Yang ditanam petani di daerah Samarinda Seberang, Kalimantan Timur. sekilas tak berbeda dengan tanaman padi pada umumnya. ( Foto: fairus/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Padi Organik Banyak Dikembangkan di Samarinda Seberang

Senin, 06/01/2020

logo

Padi Organik Yang ditanam petani di daerah Samarinda Seberang, Kalimantan Timur. sekilas tak berbeda dengan tanaman padi pada umumnya. ( Foto: fairus/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Sekilas padi yang ditanam, tak jauh berbeda dengan padi-padi pada umumnya tetapi, ketika didekati ternyata padi yang ditanam petani di Jalan HAM. Rifaddin, Kelurahan Tani Aman, Loa Janan Ilir, Kota Samarinda adalah padi organik yang ditanam tak menggunakan pestisida.

Petani-petani padi organik ini terbilang baru di Samarinda, untuk pengembangan pertanian yang sehat petani-petani organik ini memang tidak menggunakan bahan kimia seperti penggunaan pestisida ataupun racun untuk mengusir hama. 

Para petani pun juga digabungkan di Asosiasi Petani Organik (APOS) Samarinda guna lebih mendapatkan banyak informasi mengenai cara dan menanam padi organik. APOS sendiri menangungi sekitar hampir 40-an petani organik yang tersebar dibeberapa wilayah di Samarinda.

Tak hanya komoditi padi. Ada juga sayur dan hewan ternak yang mereka kelola dengan cara organik, yang mereka sebut dengan cara sehat. Ketua APOS Slamet Radityo mengungkapkan, kini para petani yang menanam padi dengan cara organik ini memang cukup banyak, tetapi dirinya masih memperkenalkan bahwa padi organik ini termasuk makanan sehat, karena dikelola tanpa menggunakan pestisida maupun racun hama.

“Kami banyak mengenalkan kepada masyarakat luas padi dan sayuran kami adalah tanaman sehat, artinya sudah meninggalkan pestisida maupun racun. Tujuannya agar masyarakat tidak terdampak bahan kimia yang dihasilkan,” jelas Slamet Ahad (5/1/2019) siang kemarin.

Di Samarinda sendiri meningkatnya minat konsumsi yang beralih ke tanaman sehat cukup tinggi, namun karena belum banyaknya masyarakat yang mengetahui keberadaan padi serta komoditas organik ini, para petani masih memilih memasarkan lewat pameran-pameran yang digelar beberapa instansi terkait atau pun konsumen yang memesan langsung dari para petani.

Salah satu petani organik yang menanam padi di ladangnya, Syamsuni mengatakan, selain menanam padi dirinya juga menanam jenis hortikultura seperti buncis yang ia kelola kurang lebih sekitar empat tahun belakangan. Dirinya berharap masyarakat tahu bahwa penggunaan pestisida berlebih berpengaruh pada tubuh dan sangat berbahaya, ia bersama petani lain ingin semua yang dikonsumsi masyarakat khususnya di Samarinda agar sehat dan layak konsumsi.

“Bahaya penggunaan pestisida itu yang mau kita perkenalkan, komoditas organik kan terbilang baru, kita menjualnya kalau tidak dipesan langsung, ya kita pasarkan dipameran bazar murah,” ungkap Syamsuni (*)


Penulis: */Fairus

Editor: Aspian Nur

Padi Organik Banyak Dikembangkan di Samarinda Seberang

Senin, 06/01/2020

Padi Organik Yang ditanam petani di daerah Samarinda Seberang, Kalimantan Timur. sekilas tak berbeda dengan tanaman padi pada umumnya. ( Foto: fairus/korankaltimcom)

Berita Terkait


Padi Organik Banyak Dikembangkan di Samarinda Seberang

Padi Organik Yang ditanam petani di daerah Samarinda Seberang, Kalimantan Timur. sekilas tak berbeda dengan tanaman padi pada umumnya. ( Foto: fairus/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Sekilas padi yang ditanam, tak jauh berbeda dengan padi-padi pada umumnya tetapi, ketika didekati ternyata padi yang ditanam petani di Jalan HAM. Rifaddin, Kelurahan Tani Aman, Loa Janan Ilir, Kota Samarinda adalah padi organik yang ditanam tak menggunakan pestisida.

Petani-petani padi organik ini terbilang baru di Samarinda, untuk pengembangan pertanian yang sehat petani-petani organik ini memang tidak menggunakan bahan kimia seperti penggunaan pestisida ataupun racun untuk mengusir hama. 

Para petani pun juga digabungkan di Asosiasi Petani Organik (APOS) Samarinda guna lebih mendapatkan banyak informasi mengenai cara dan menanam padi organik. APOS sendiri menangungi sekitar hampir 40-an petani organik yang tersebar dibeberapa wilayah di Samarinda.

Tak hanya komoditi padi. Ada juga sayur dan hewan ternak yang mereka kelola dengan cara organik, yang mereka sebut dengan cara sehat. Ketua APOS Slamet Radityo mengungkapkan, kini para petani yang menanam padi dengan cara organik ini memang cukup banyak, tetapi dirinya masih memperkenalkan bahwa padi organik ini termasuk makanan sehat, karena dikelola tanpa menggunakan pestisida maupun racun hama.

“Kami banyak mengenalkan kepada masyarakat luas padi dan sayuran kami adalah tanaman sehat, artinya sudah meninggalkan pestisida maupun racun. Tujuannya agar masyarakat tidak terdampak bahan kimia yang dihasilkan,” jelas Slamet Ahad (5/1/2019) siang kemarin.

Di Samarinda sendiri meningkatnya minat konsumsi yang beralih ke tanaman sehat cukup tinggi, namun karena belum banyaknya masyarakat yang mengetahui keberadaan padi serta komoditas organik ini, para petani masih memilih memasarkan lewat pameran-pameran yang digelar beberapa instansi terkait atau pun konsumen yang memesan langsung dari para petani.

Salah satu petani organik yang menanam padi di ladangnya, Syamsuni mengatakan, selain menanam padi dirinya juga menanam jenis hortikultura seperti buncis yang ia kelola kurang lebih sekitar empat tahun belakangan. Dirinya berharap masyarakat tahu bahwa penggunaan pestisida berlebih berpengaruh pada tubuh dan sangat berbahaya, ia bersama petani lain ingin semua yang dikonsumsi masyarakat khususnya di Samarinda agar sehat dan layak konsumsi.

“Bahaya penggunaan pestisida itu yang mau kita perkenalkan, komoditas organik kan terbilang baru, kita menjualnya kalau tidak dipesan langsung, ya kita pasarkan dipameran bazar murah,” ungkap Syamsuni (*)


Penulis: */Fairus

Editor: Aspian Nur

 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.