Sabtu, 25/01/2020

Tarif Listrik Batal Naik, Inflasi Bisa Terkendali

Sabtu, 25/01/2020

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tarif Listrik Batal Naik, Inflasi Bisa Terkendali

Sabtu, 25/01/2020

logo

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA -Keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan  rencana penyesuaian tarif pelanggan listrik golongan 900 Volt Ampere (VA) untuk rumah tangga mampu (RTM) yang semula direncanakan awal tahun 2020.

Ini makin menguatkan optimisme pemerintah mengurangi ancaman kenaikan inflasi.

Dari data Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur 2019 tercatat inflasi tahunan Kaltim sebesar 1,66 persen. Angka tersebut tentu sangatlah jauh dari  batas yang ditetapkap yaitu 3,00 persen. Pada tahun 2020 ini inflasi Kaltim diperkirakan meningkat, jika melihat sumber peningkatan inflasi dari rencana beberapa kenaikan tarif seperti cukai rokok, jalan tol dan BPJS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono menjelaskan, dalam hal ini secara tugas dan wewenang pihaknya tentu bukan pembuat prediksi.  

Namun, ketika ada salah satu sektor yang meningkat tarifnya pasti juga mempengaruhi inflasi. Untuk tahun ini inflasi memang menjadi perhatian, sebab  peningkatan listrik ini otomatis mempengaruhi seluruh biaya produksi.

“Seperti misalnya tarif bahan bakar minyak (BBM) meningkat, terjadi efek pada transportasi, tarif BPJS meningkat juga pasti ada efek dari itu,” ucap Anggoro.

Dia menambahkan, berbagai upaya juga dilakukan Pemprov Kaltim dalam pengendalian dini terhadap inflasi, guna menatap tahun yang baru ini, antara lain dengan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di semua kabupaten/kota di Kaltim. Selama ini diketahui baru dua kota yang sudah dibentuk TPID yaitu Samarinda dan Balikpapan.

“TPID sendiri sudah dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Pada rapat TPID Kaltim Desember lalu, hanya Samarinda dan Balikpapan yang melaporkan inflasi. Daerah lainnya hanya menyampaikan perubahan berupa peningkatan atau penurunan harga saja,” tutur Anggoro.

Anggoro juga menilai pembatalan kenaikan tarif listrik ini membuatnya yakin inflasi tahun ini akan terkendali, serta menjaga stabilitas komoditas lain seperti yang terjadi pada 2019 lalu.

“Saya meyakini inflasi masih sangat baik, juga tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kaltim terus bekerja maksimal,” ucapnya. 


Penulis: */Fairus

Editor: M. Huldi

Tarif Listrik Batal Naik, Inflasi Bisa Terkendali

Sabtu, 25/01/2020

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.