Jumat, 25/05/2018
Jumat, 25/05/2018
Jumat, 25/05/2018
TENGGARONG – Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Supriadi dibuat pusing karena beredarnya akun WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya.
Akun palsu itu sengaja dibuat untuk menipu. Beberapa kerabat Ketua DPD PAN Kukar ini telah menjadi korban.
Menurut Supriyadi, akun palsu itu muncul sejak sepekan terakhir. Si penipu meminta sejumlah uang dan pulsa. “Nama dan foto saya itu dicatut. Cuma nomer telepon itu bukan nomor saya,” kata Supriadi dikonfirmasi Koran Kaltim, Jumat (25/5).
Akun WhatsApp itu menggunakan nomor 0821 5488 7638 dengan nama supriadi kutai05. Ia mengirimkan pesan ke sejumlah orang dengan minta uang senilai Rp 1 juta sampai dengan Rp 3.9 juta dengan sistem trasfer ke nonor rekening bank BRI 5018010 22834 537 atas nama Riskha.
Supriadi mengaku perasaannya campur aduk semenjak ramai penipuan tersebut karena nama baiknya dipertaruhkan. Kasus ini bahkan membuat politikus muda ini tak khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
“Saya secara pribadi resah, kecewa, macam-macam rasanya karena ini soal nama baik saya,” terangnya.
Supriyadi telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Ia berharap agar pelaku segera ditangkap.
“Saya minta kepada penegak hukum agar bisa melakukan tindakan agar tidak ada korban-korban berikutnya,” ujar Supriadi.
Supriyadi telah mengumumkan pencatutan namanya itu ke teman dan kerabatnya agar tidak ada korban lagi. (rf218)
TENGGARONG – Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Supriadi dibuat pusing karena beredarnya akun WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya.
Akun palsu itu sengaja dibuat untuk menipu. Beberapa kerabat Ketua DPD PAN Kukar ini telah menjadi korban.
Menurut Supriyadi, akun palsu itu muncul sejak sepekan terakhir. Si penipu meminta sejumlah uang dan pulsa. “Nama dan foto saya itu dicatut. Cuma nomer telepon itu bukan nomor saya,” kata Supriadi dikonfirmasi Koran Kaltim, Jumat (25/5).
Akun WhatsApp itu menggunakan nomor 0821 5488 7638 dengan nama supriadi kutai05. Ia mengirimkan pesan ke sejumlah orang dengan minta uang senilai Rp 1 juta sampai dengan Rp 3.9 juta dengan sistem trasfer ke nonor rekening bank BRI 5018010 22834 537 atas nama Riskha.
Supriadi mengaku perasaannya campur aduk semenjak ramai penipuan tersebut karena nama baiknya dipertaruhkan. Kasus ini bahkan membuat politikus muda ini tak khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
“Saya secara pribadi resah, kecewa, macam-macam rasanya karena ini soal nama baik saya,” terangnya.
Supriyadi telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Ia berharap agar pelaku segera ditangkap.
“Saya minta kepada penegak hukum agar bisa melakukan tindakan agar tidak ada korban-korban berikutnya,” ujar Supriadi.
Supriyadi telah mengumumkan pencatutan namanya itu ke teman dan kerabatnya agar tidak ada korban lagi. (rf218)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.