Kamis, 01/02/2018
Kamis, 01/02/2018
Kamis, 01/02/2018
PENAJAM – Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Polres PPU meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi konflik.
Kemarin, Polres menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) di halaman Mapolres PPU. Simulasi ini menggambarkan pola dan skenario konflik yang kemungkinan terjadi sebagai dampak dari ketidakpuasan terhadap hasil Pilkada.
Ratusan massa pendukung salah pasangan calon melaksanakan aksi unjuk rasa dan berujung pada aksi anarkis. Mereka tidak menerima hasil rekapitulasi perolehan suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten PPU karena jagoannya kalah.
Pendemo memaksa masuk ke sekretariat KPU PPU untuk menemui sejumlah Komisioner KPU dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Namun, petugas kepolisian bersigap menggamankan gedung KPU. Situasi semakin memanas hingga terjadi pelemparan ke arah petugas.
Guna menghalau massa yang beringas, kepolisian langsung mengeluarkan kendaraan water cannon dan menembakkan gas air mata. Konsentrasi demonstran akhirnya terpecah dan membubarkan diri.
Wakapolres Kabupaten PPU, Kompol Nina Ike Herawati menjelaskan pelaksanaan Sispamkota merupakan suatu tahapan dari perencanaan pengamanan Pilkada serentak 2018. Simulasi yang dilaksanakan menggambarkan situasi dan kondisi pada sistem pengamanan nantinya.
“Situasi Sispamkota dimulai dari tahapan cipta kondisi, tahapan pengamanan logistik dari KPU ke TPS kemudian apabila terjadi unjuk rasa yang dilakukan simpatisan atau massa dari Paslon, kita akan kerahkan kekuatan personel Polres PPU,” ungkap Kompol Nina Ike Herawati ketika ditemui, Rabu (31/1).
Kegiatan itu dihadiri oleh Sekkab PPU dan sejumlah pejabat, Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagiyo dan bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Andi Harahap-Fadli Imawan dan Abdul Gafur Mas’ud.
Nina menjelaskan, pihaknya menurunkan 2/3 kekuatan selama pelaksanaan Sispamkota, merupakan gabungan dari Polres serta Polsek di wilayah setempat.
Ke depannya, Polres PPU juga akan meminta tambahan personel pengamanan dari Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Kaltim dari Satuan Brimob Polda ekitar 100 personel yangakan melakukan pengamanan di sejumlah area perbatasan wilayah Benua Taka.
“Pintu-pintu perbatasan seperti Kecamatan Sepaku, Babulu, Penajam juga akan dilakukan pengamanan dengan melaksanakan cipta kondisi untuk mengamankan jalannya Pilkada dengan aman dan lancar,” ujarnya.
Nina berharap masyarakat setempat agar menjaga kondusivitas wilayah sehingga pesta demokrasi yang dilaksanakan di Kabupaten PPU dapat berjalan sukses. (wn1017)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.