Jumat, 06/07/2018
Jumat, 06/07/2018
Jumat, 06/07/2018
PENAJAM – Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat sebanyak 63 orang yang menderita kasus HIV-AIDS, enam diantaranya merupakan temuan di sepanjang Januari-Juli 2018.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit, Kabupaten PPU, Eka Wardhana, menyatakan pada 2018, pihaknya mendapatkan sebanyak 7 kasus baru, namun satu penderita di antaranya telah meninggal dunia. Ketika ditemukan, kondisinya sudah sangat memperihatinkan.
Ketujuh orang tersebut masing-masing berdomisi di Kecamatan Penajam, Sepaku dan Babulu. “Sejauh ini ada 63 kasus, temuan pada 2018 ada 7 kasus, namun satu telah meninggal dunia,” ungkapnya ketika ditemui, Selasa (6/7) kemarin.
Pada 2017 lalu, penderita HIV-AIDS di Kabupaten PPU hanya sebanyak 57 orang dan terdapat sejumlah penderita meninggal dunia akibat lambat mendapatkan penanganan.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kasus, Dinas Kesehatan Kabupaten PPU akan melakukan voluntary counseling test (VCT) di tiap tempat hiburan. “Agustus kami akan lakukan VCT Mobile di tempat yang mempunyai faktor resiko,” jelasnya.
Sejauh ini, para penderita HIV-AIDS Kabupaten PPU harus melakukan perawatan di RSUD Balikpapan, sebab di rumah sakit setempat belum memiliki kelengkapan alat medis. (Wn)
PENAJAM – Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat sebanyak 63 orang yang menderita kasus HIV-AIDS, enam diantaranya merupakan temuan di sepanjang Januari-Juli 2018.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit, Kabupaten PPU, Eka Wardhana, menyatakan pada 2018, pihaknya mendapatkan sebanyak 7 kasus baru, namun satu penderita di antaranya telah meninggal dunia. Ketika ditemukan, kondisinya sudah sangat memperihatinkan.
Ketujuh orang tersebut masing-masing berdomisi di Kecamatan Penajam, Sepaku dan Babulu. “Sejauh ini ada 63 kasus, temuan pada 2018 ada 7 kasus, namun satu telah meninggal dunia,” ungkapnya ketika ditemui, Selasa (6/7) kemarin.
Pada 2017 lalu, penderita HIV-AIDS di Kabupaten PPU hanya sebanyak 57 orang dan terdapat sejumlah penderita meninggal dunia akibat lambat mendapatkan penanganan.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kasus, Dinas Kesehatan Kabupaten PPU akan melakukan voluntary counseling test (VCT) di tiap tempat hiburan. “Agustus kami akan lakukan VCT Mobile di tempat yang mempunyai faktor resiko,” jelasnya.
Sejauh ini, para penderita HIV-AIDS Kabupaten PPU harus melakukan perawatan di RSUD Balikpapan, sebab di rumah sakit setempat belum memiliki kelengkapan alat medis. (Wn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.