Sabtu, 07/07/2018
Sabtu, 07/07/2018
Walikota Samarinda,Syaharie Jaang
Sabtu, 07/07/2018
Walikota Samarinda,Syaharie Jaang
SAMARINDA - Saat melakukan peninjauan di beberapa lokasi titik banjir di Kota Samarinda, Walikota Samarinda Syaharie Jaang menemukan masih banyaknya bangunan yang berdiri kokoh di atas lahan yang tidak diperbolehkan sesuai aturan.
Ia menilai tingkat kesadaran masyarakat sangat kurang. Buktinya masih banyak yang membangun rumah atau warung di atas drainase atau parit. “Ini kan bisa terlihat masyarakat sangat tidak peduli. Sudah jelas dilarang masih membangun. Kota Samarinda ini milik bersama,” ucap Jaang.
Melihat kondisi demikian, Walikota dua periode itu mengaku jika dirinya sejak awal sudah mempertegaskan. Namun dari bawahan ini yang banyak melakukan pertimbangan ini itu.
“Seharusnya yang di bawah ini tidak perlu banyak pertimbangan ini itu. Perasaan itu simpan di rumah jangan dibawa ke kerjaan. Harus tegas,” ujarnya.
Ia mengatakan banyaknya bangunan yang muncul diatas parit itu karena tidak adanya ketegasan dari bawahan. “Ya, kalau tegas tidak mungkin ada bermunculan bangunan di atas parit,” tegasnya kembali.
Lanjut dia, terkait pemindahan warga yang ada di bantaran sungai karang mumus (SKM) yang belum terealisasi meskipun Pemkot sudah menyiapkan rusunawa. Salah satunya berada di kawasan pergudangan.
“Saat ini kan masih terbentur aturan. Makanya perlu dicari lagi pola atau kajian terbaru. Misalnya bangunan rumah tiangnya tidak masuk ke badan sungai,” Jaang. (sn318)
Walikota Samarinda,Syaharie Jaang
SAMARINDA - Saat melakukan peninjauan di beberapa lokasi titik banjir di Kota Samarinda, Walikota Samarinda Syaharie Jaang menemukan masih banyaknya bangunan yang berdiri kokoh di atas lahan yang tidak diperbolehkan sesuai aturan.
Ia menilai tingkat kesadaran masyarakat sangat kurang. Buktinya masih banyak yang membangun rumah atau warung di atas drainase atau parit. “Ini kan bisa terlihat masyarakat sangat tidak peduli. Sudah jelas dilarang masih membangun. Kota Samarinda ini milik bersama,” ucap Jaang.
Melihat kondisi demikian, Walikota dua periode itu mengaku jika dirinya sejak awal sudah mempertegaskan. Namun dari bawahan ini yang banyak melakukan pertimbangan ini itu.
“Seharusnya yang di bawah ini tidak perlu banyak pertimbangan ini itu. Perasaan itu simpan di rumah jangan dibawa ke kerjaan. Harus tegas,” ujarnya.
Ia mengatakan banyaknya bangunan yang muncul diatas parit itu karena tidak adanya ketegasan dari bawahan. “Ya, kalau tegas tidak mungkin ada bermunculan bangunan di atas parit,” tegasnya kembali.
Lanjut dia, terkait pemindahan warga yang ada di bantaran sungai karang mumus (SKM) yang belum terealisasi meskipun Pemkot sudah menyiapkan rusunawa. Salah satunya berada di kawasan pergudangan.
“Saat ini kan masih terbentur aturan. Makanya perlu dicari lagi pola atau kajian terbaru. Misalnya bangunan rumah tiangnya tidak masuk ke badan sungai,” Jaang. (sn318)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.