Jumat, 05/10/2018
Jumat, 05/10/2018
ilustrasi/net
Jumat, 05/10/2018
ilustrasi/net
PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membatalkan pengiriman relawan untuk membantu proses evakuasi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi peduli bencana Sulteng, akan mengirimkan tenaga medis, mobil ambulans serta relawan yang memiliki skill sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan.
Kepala Bagian Kesra, Herlambang, menuturkan, rencana awal, pemerintah daerah akan mengirimkan sebanyak 18 relawan. Namun setelah melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah di Sulteng, hanya meminta kebutuhan logistik.
“Bupati komunikasi dengan pimpinan di sana, kita hanya disarankan mengirim bantuan dalam bentuk pakaian maupun makanan, sebab sudah ditangani Bazarnas, TNI dan Polri,” ucapnya, Kamis (4/10).
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, pemerintah daerah telah mendirikan posko peduli bencana pada hingga 14 Oktober 2018 di Halaman Kantor Bupati PPU.
Sejauh ini, bantuan berupa makanan, pakaian maupun uang tunai telah berdatangan dari masyarakat. Sumbangan itu akan disalurkan secara langsung. “Di hari keempat, sumbangan yang disalurkan di posko kurang lebih Rp15 juta dan di rekening Penajam Peduli mencapai Rp50 juta,” ucapnya. Bantuan dana yang diterima itu nantinya akan dibelanjakan kebutuhan logistik. (Wn)
ilustrasi/net
PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membatalkan pengiriman relawan untuk membantu proses evakuasi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi peduli bencana Sulteng, akan mengirimkan tenaga medis, mobil ambulans serta relawan yang memiliki skill sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan.
Kepala Bagian Kesra, Herlambang, menuturkan, rencana awal, pemerintah daerah akan mengirimkan sebanyak 18 relawan. Namun setelah melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah di Sulteng, hanya meminta kebutuhan logistik.
“Bupati komunikasi dengan pimpinan di sana, kita hanya disarankan mengirim bantuan dalam bentuk pakaian maupun makanan, sebab sudah ditangani Bazarnas, TNI dan Polri,” ucapnya, Kamis (4/10).
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, pemerintah daerah telah mendirikan posko peduli bencana pada hingga 14 Oktober 2018 di Halaman Kantor Bupati PPU.
Sejauh ini, bantuan berupa makanan, pakaian maupun uang tunai telah berdatangan dari masyarakat. Sumbangan itu akan disalurkan secara langsung. “Di hari keempat, sumbangan yang disalurkan di posko kurang lebih Rp15 juta dan di rekening Penajam Peduli mencapai Rp50 juta,” ucapnya. Bantuan dana yang diterima itu nantinya akan dibelanjakan kebutuhan logistik. (Wn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.