Kamis, 01/08/2019
Kamis, 01/08/2019
Abdul Gafur Mas’ud
Kamis, 01/08/2019
Abdul Gafur Mas’ud
KORANKALTIM.COM, PENAJAM - Kasus stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Stunting merupakan kondisi dimana balita yang kekurangan gizi akan terhambat pertumbuhannya. Bahkan berdampak ke tingkat kecerdasan serta mudah terserang berbagai penyakit.
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud menegaskan, penanganan stunting harus melibatkan instansi lainnya termasuk Tim Penggerak PKK karena dinilai mampu menyentuh langsung ke kaum ibu.
“Saya minta kepada Ketua Tim Penggerak PKK agar mengakomodir anggotanya untuk melakukan penanganan stunting,” ungkapnya dalam pelaksanaan Rembuk Stunting, Rabu kemarin (31/7).
Juga dibutuhkan komitmen yang kuat dan mekanisme tepat dalam menekan stunting. Dinas Kesehatan diharapkan mampu tampil sebagai pemimpin untuk menangani program ini.
“Dinas Kesehatan dan seluruh pimpinan Puskesmas harus memaksimalkan dan mengoptimalkan kinerjanya,” timpal Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Arnold Wayong menjelaskan, stunting merupakan masalah nasional dan hingga 2019 terdapat 34 persen anak stunting di Indonesia.
Penajam Paser Utara menempati posisi ke-8 dari 10 kabupaten/kota se Kaltim yang tertinggi kasus stuntingnya. Maka, Abdul Gafur kembali mengingatka agar kasus yang berhubungan dengan gizi itu ditangani secara serus.
“Balita juga mudah terserang berbagai penyakit. Termasuk menjadi beban ekonomi bagi negara lantaran hidup ketergantungan dengan orang lain karena tindak produktif,” tandasnya. (*)
Penulis : */Erwin
Editor: Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.