Kamis, 05/09/2019
Kamis, 05/09/2019
Seorang anak di Barong Tongkok menggunakan masker karena kota itu mulai diselimuti kabut asap. ( Istimewa )
Kamis, 05/09/2019
Seorang anak di Barong Tongkok menggunakan masker karena kota itu mulai diselimuti kabut asap. ( Istimewa )
KORANKALTIM.COM, SENDAWAR – Kabut asap kembali menyelimuti Kabupaten Kutai Barat. Kabut terasa pekat setelah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Mook Manoor Bulatn beberapa hari lalu.
“Selain kebakaran yang terjadi di Kecamatan Mook Mannor Bulatn, ada juga asap kiriman dari beberapa daerah lainnya yang juga sedang marak,” kata
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Albina, Rabu kemarin (4/9/2019).
Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kubar, Canisius Junaedi mengungkapkan, hasil monitoring terdapat 147 hotspot yang terdeteksi di Kubar sepanjang Februari-Agustus lalu. Dari cek lapangan, terdapat 49 titik api yang sudah ditangani, dua titik panas dari perusahaan yang beroperasi dan sisanya merupakan titik panas yang terdeteksi akibat penguapan akibat kemarau.
“Untuk jumlah kebakaran yang terjadi di Kubar sendiri masih sangat rendah. Kabut asap tersebut mungkin saja dampak dari provinsi lain. Apalagi dua bulan terakhir ini sepertinya memang puncak dari musim kemarau tahun ini. Sebab bukan hanya di daerah Kubar, bahkan hampir seluruh provinsi di Kalimantan terjadi kebakaran,” tambah Albina.
Sementara Dinas Kesehatan Kubar terus memantau dan berkoordinasi dengan OPD lain terkait kabut asap ini. Petugas di 16 kecaatan juga gencar melakukan imbauan agar masyarakat khususnya anak-anak terhindari dari serangan ISPA.
“Belum ada pembagian masker untuk masyarakat karena belum ada laporan bahwa kabut asap ini dalam keadaan yang membahayakan” kata Sekretaris Dinkes Kubar, Barnabas. (*)
Penulis : */M Yasin Handayan
Editor : Hendra
Seorang anak di Barong Tongkok menggunakan masker karena kota itu mulai diselimuti kabut asap. ( Istimewa )
KORANKALTIM.COM, SENDAWAR – Kabut asap kembali menyelimuti Kabupaten Kutai Barat. Kabut terasa pekat setelah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Mook Manoor Bulatn beberapa hari lalu.
“Selain kebakaran yang terjadi di Kecamatan Mook Mannor Bulatn, ada juga asap kiriman dari beberapa daerah lainnya yang juga sedang marak,” kata
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Albina, Rabu kemarin (4/9/2019).
Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kubar, Canisius Junaedi mengungkapkan, hasil monitoring terdapat 147 hotspot yang terdeteksi di Kubar sepanjang Februari-Agustus lalu. Dari cek lapangan, terdapat 49 titik api yang sudah ditangani, dua titik panas dari perusahaan yang beroperasi dan sisanya merupakan titik panas yang terdeteksi akibat penguapan akibat kemarau.
“Untuk jumlah kebakaran yang terjadi di Kubar sendiri masih sangat rendah. Kabut asap tersebut mungkin saja dampak dari provinsi lain. Apalagi dua bulan terakhir ini sepertinya memang puncak dari musim kemarau tahun ini. Sebab bukan hanya di daerah Kubar, bahkan hampir seluruh provinsi di Kalimantan terjadi kebakaran,” tambah Albina.
Sementara Dinas Kesehatan Kubar terus memantau dan berkoordinasi dengan OPD lain terkait kabut asap ini. Petugas di 16 kecaatan juga gencar melakukan imbauan agar masyarakat khususnya anak-anak terhindari dari serangan ISPA.
“Belum ada pembagian masker untuk masyarakat karena belum ada laporan bahwa kabut asap ini dalam keadaan yang membahayakan” kata Sekretaris Dinkes Kubar, Barnabas. (*)
Penulis : */M Yasin Handayan
Editor : Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.