Kamis, 23/01/2020
Kamis, 23/01/2020
Warga bersama personil BPBD saat bersiap melakukan perbaikan terhadap jembatan yang ambruk di Desa Mendik, Kecamatan Longkali. ( Foto: Istimewa )
Kamis, 23/01/2020
Warga bersama personil BPBD saat bersiap melakukan perbaikan terhadap jembatan yang ambruk di Desa Mendik, Kecamatan Longkali. ( Foto: Istimewa )
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Jembatan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Longkali ambruk pekan lalu. Sehingga tidak bisa difungsikan.
Sehingga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Paser akan mengusulkan pembangunan jembatan tersebut pada APBD 2021.
Tim penanggulangan bencana banjir dan longsor yang telah dibentuk Pemkab Paser bersama masyarakat setempat bergotong royong membuat jalan alternatif agar aktivitas warga kembali normal kendati belum lancar.
Untuk itu, DPUTR Paser melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran tanggap darurat. Tim teknis telah meninjau langsung lokasi jembatan.
“Sebelumnya jembatan itu ambruk separuh, tapi sehari kemudian kami sudah dapat kabar kalau jembatan itu sudah ambruk total,” kata Kepala DPUTR Paser Hasanuddin Rabu kemarin (22/1/2020).
Tetapi anggaran tanggap bencana yang disiapkan ternyata tidak cukup jika digunakan untuk pembangunan jembatan. Maka DPUTR akan berkoordinasi dengan pejabat kecamatan dan desa setempat untuk memilah kembali bahan dari jembatan yang ambruk.
Kemudian akan ditambah dengan bahan yang diadakan dari anggaran tanggap bencana. Kendati bukan jembatan permanen, tapi setidaknya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas seperti biasa lagi.
"Kami sudah pilah bahan dari jembatan yang ambruk dan masih terdapat beberapa batang ulin yang masih bisa digunakan. Sisanya akan kami budayakan dari anggaran yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan pihaknya masih terkendala untuk mencari ulin yang berukuran 20x20. Sebab saat ini memang sudah jarang ditemui batang kayu ulin dengan ukuran yang sesuai.
“Tapi nanti kami ganti dengan ulin 10x10 yang kami pasang lebih rapat. Tentu ini tidak bisa menyamai dengan kekuatan jembatan sebelumnya,” paparnya.
Iapun meminta masyarakat untuk tetap menjaga kondisi jembatan yang dibangun sementara itu. "Apa lagi jembatan ini nanti tidak bisa dilalui oleh kendaraan dengan beban yang berat dan berlebih," pungkasnya. (*)
Penulis : */Dwi Cahyo
Editor : Hendra
Warga bersama personil BPBD saat bersiap melakukan perbaikan terhadap jembatan yang ambruk di Desa Mendik, Kecamatan Longkali. ( Foto: Istimewa )
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Jembatan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Longkali ambruk pekan lalu. Sehingga tidak bisa difungsikan.
Sehingga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Paser akan mengusulkan pembangunan jembatan tersebut pada APBD 2021.
Tim penanggulangan bencana banjir dan longsor yang telah dibentuk Pemkab Paser bersama masyarakat setempat bergotong royong membuat jalan alternatif agar aktivitas warga kembali normal kendati belum lancar.
Untuk itu, DPUTR Paser melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran tanggap darurat. Tim teknis telah meninjau langsung lokasi jembatan.
“Sebelumnya jembatan itu ambruk separuh, tapi sehari kemudian kami sudah dapat kabar kalau jembatan itu sudah ambruk total,” kata Kepala DPUTR Paser Hasanuddin Rabu kemarin (22/1/2020).
Tetapi anggaran tanggap bencana yang disiapkan ternyata tidak cukup jika digunakan untuk pembangunan jembatan. Maka DPUTR akan berkoordinasi dengan pejabat kecamatan dan desa setempat untuk memilah kembali bahan dari jembatan yang ambruk.
Kemudian akan ditambah dengan bahan yang diadakan dari anggaran tanggap bencana. Kendati bukan jembatan permanen, tapi setidaknya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas seperti biasa lagi.
"Kami sudah pilah bahan dari jembatan yang ambruk dan masih terdapat beberapa batang ulin yang masih bisa digunakan. Sisanya akan kami budayakan dari anggaran yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan pihaknya masih terkendala untuk mencari ulin yang berukuran 20x20. Sebab saat ini memang sudah jarang ditemui batang kayu ulin dengan ukuran yang sesuai.
“Tapi nanti kami ganti dengan ulin 10x10 yang kami pasang lebih rapat. Tentu ini tidak bisa menyamai dengan kekuatan jembatan sebelumnya,” paparnya.
Iapun meminta masyarakat untuk tetap menjaga kondisi jembatan yang dibangun sementara itu. "Apa lagi jembatan ini nanti tidak bisa dilalui oleh kendaraan dengan beban yang berat dan berlebih," pungkasnya. (*)
Penulis : */Dwi Cahyo
Editor : Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.