Kamis, 30/01/2020
Kamis, 30/01/2020
Spanduk King of The King yang terpasang di lima titik di Kota Sangatta ramai dibicirakan di media sosial. ( Foto: Istimewa)
Kamis, 30/01/2020
Spanduk King of The King yang terpasang di lima titik di Kota Sangatta ramai dibicirakan di media sosial. ( Foto: Istimewa)
KORANKALTIM.COM, SANGATTA – Fenomena kehadiran kerajaan demi kerajaan di Indonesia ternyata merambah sampai Kalimantan Timur, tepatnya di Sangatta, Kutai Timur.
Kalau sebelumnya ada Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, di Sangatta diberi nama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
Spanduk di sejumlah titik di kabupaten tersebut bertebaran yang isinya bertuliskan Selamat Datang Presiden King of The King-Presiden Bank UPS-Presiden PBB MR Donny Pedro. Secara cepat spanduk itu viral dan membuat heboh masyarakat Kaltim khususnya Sangatta. Di spanduk itu tertulis pula kalau Donny Pedro Melunasi Hutang Indonesia. Tertulis juga kata-kata Pembukaan Aset Amanah Allah yang Agung Tanggal 25 November 2019 sampai 30 Maret 2020 untuk Kesejahteraan Seluruh Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Kapolres Kutim AKBP Indras Budi Purnomo mengatakan, spanduk-spanduk itu telah dicopot. Tiga orang sebagai simpatisan King of The King telah diperiksa. “Sangat meresahkan masyarakat. Saya pastikan ini adalah pemahaman yang salah,” kata Indras, Rabu (28/1/2020) kemarin.
Spanduk dengan ucapan selamat datang itu dipasang di lima titik di Kota Sangatta pada malam hari. “Mereka yang kami periksa yakni bernisial BU sebagai ketua IMD (Indonesia Mercusuar Dunia), Z selaku Koordinator Wilayah Kaltim, dan A Koordinator Wilayah Kutim,” jelasnya.
Simpatisan King of The King diketahui sudah terbentuk enam bulan lalu di Kutim. Mereka yang hendak bergabung diwajibkan menyetor dana sebesar Rp1.750.000. Oleh King of The King, mereka diiming-imingi Rp3 miliar. “Jumlah simpatisan ada sekitar 40 orang yang tersebar di Kota Sangatta, Samarinda, dan Berau. Gerakan ini untuk di Kaltim terpusat di Kutim,” ungkapnya.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang mengimabu masyarakat tidak terpengaruh dengan ajaran yang merugikan. Apalagi seperti King of The King yang mengiming-imingi anggotanya sejumlah uang. “Silahkan lapor kepada tetangga terdekat dan RT ketika ada suatu golongan atau kelompok menjanjikan atau mengajak kepada hal-hal yang tidak masuk di akal sehat kita,” imbau Kasmidi.
Pihaknya mendukung langkah aparat kepolisian telah menindak simpatisan suatu golongan atau kelompok yang mengajak hal-hal yang bertentangan dengan tata pemerintahan. “Untuk mengatisipasi masyarakat tidak terpengaruh tentu ke depan kita buat sebaran untuk menindaklanjuti suatu golongan yang menjanjikan di luar dari akal sehat,” jelasnya. (*)
Penulis: */Zulhamri
Editor: Aspian Nur
Simak videonya*
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.