PENAJAM – Ratusan peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) se-Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti Festival Merah Putih 9FMP) yang digelar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Rabu (23/8) kemarin.

Kegiatan yang dibuka oleh Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PPU, Rustini Yusran, dihadiri Kepala Disdikpora yang digelar di Gedung Graha Pemuda PPU.

“Saya berharap kepada para ibu-ibu bisa terus mengikuti acara seperti ini. Semoga anak-anak kita dapat menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang,” katanya.

Ketua Panitia juga mewakili Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) PPU, Miftahul Choir menyatakan kegiatan ini digelar dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke–72 dengan tema “Bangga Menjadi Anak Indonesia Yang Berbhineka Tunggal Ika”. 

Dibeberkannya, rangkaian kegiatan Festival Merah Putih ini diawali pawai dan dilanjutkan dengan kegiatan pentas seni anak, bazar makanan tradisional berbahan dasar singkong hasil kreasi guru-guru TK se-Kabupaten PPU.

Menurut dia acara pentas seni ini bukan merupakan lomba, tetapi sebagai ajang untuk melatih keberanian dan kemandirian anak.

Kepala Disdikpora PPU, Marjani menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara kegiatan, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai harapan. “Salah satu bentuk kiprah kita dalam mengisi kemerdekaan ini adalah pembangunan dalam bidang pendidikan, khususnya pada PAUD dan TK. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tentang pendidikan atau penguatan pendidikan karakter, salah satunya adalah patriotisme dengan mengenalkan jati diri bangsa,” terang Marjani.

Apalagi, lanjutnya, hal itu sejalan dengan tema kegiatan, yang mana merupakan pilar dari kebangsaan masyarakat Indonesia  dan karakter terhadap patriotisme cinta bela negara di Kabupaten PPU, sudah dikenalkan sejak dini. Hal ini merupakan suatu bukti kreatifitas dan inovasi para guru TK atas bimbingan Bunda PAUD serta Kepala Bidang PAUD, TK, Seni dan Budaya.

“Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi tersendiri dalam pembentukan atau mendidik anak-anak kita,” pungkasnya. (nav)