Senin, 11/09/2017
Senin, 11/09/2017
Ilustrasi/Net
Senin, 11/09/2017
Ilustrasi/Net
TANA PASER – Sekretaris Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser Nonding menyampaikan, pihaknya baru-baru ini melaksanakan tes urine di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di wilayah Kecamatan Tanah Grogot.
Menurut pria yang juga Kabag Bina Kesra Setdakab Paser, kemarin, meskipun tidak semua siswa sekolah itu yang mengikuti tes urine, didapati satu siswa yang terindikasi positif menggunakan obat-obatan terlarang.
“Hanya diwakili sebanyak 50 siswa saja. Namun, kami menemukan satu siswa yang positif mengunakan obat terlarang,” ucapnya.
Dikatakannya, siswa tersebut akan tetap bersekolah seperti biasa. Hanya saja, untuk menghilangkan kecanduan obat terlarang, maka akan dilakukan rehabilitasi.
“Akan dilakukan rehabilitasi dengan asesmen oleh dokter,” ujarnya.
Sebelum tes urine dilaksanakan, bebernya, siswa yang urinenya positif Narkoba itu memang terlihat berbeda jika dibandingkan siswa lainnya. “Oleh gurunya, siswa itu diikutkan tes urine. Dan hasilnya, sama dengan dugaan sebelumnya,” paparnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan tes urine terhadap siswa SMK tersebut bertujuan untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para siswa agar menjauhi narkoba dan barang terlarang lainnya.
“Sebenarnya, tidak ada maksud mencari kesalahan, murni hanya untuk pembinaan. Karena, generasi muda termasuk para siswa sekolah menengah sangat rentan jadi sasaran peredaran narkoba,” pungkasnya. (sur)
Ilustrasi/Net
TANA PASER – Sekretaris Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser Nonding menyampaikan, pihaknya baru-baru ini melaksanakan tes urine di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di wilayah Kecamatan Tanah Grogot.
Menurut pria yang juga Kabag Bina Kesra Setdakab Paser, kemarin, meskipun tidak semua siswa sekolah itu yang mengikuti tes urine, didapati satu siswa yang terindikasi positif menggunakan obat-obatan terlarang.
“Hanya diwakili sebanyak 50 siswa saja. Namun, kami menemukan satu siswa yang positif mengunakan obat terlarang,” ucapnya.
Dikatakannya, siswa tersebut akan tetap bersekolah seperti biasa. Hanya saja, untuk menghilangkan kecanduan obat terlarang, maka akan dilakukan rehabilitasi.
“Akan dilakukan rehabilitasi dengan asesmen oleh dokter,” ujarnya.
Sebelum tes urine dilaksanakan, bebernya, siswa yang urinenya positif Narkoba itu memang terlihat berbeda jika dibandingkan siswa lainnya. “Oleh gurunya, siswa itu diikutkan tes urine. Dan hasilnya, sama dengan dugaan sebelumnya,” paparnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan tes urine terhadap siswa SMK tersebut bertujuan untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para siswa agar menjauhi narkoba dan barang terlarang lainnya.
“Sebenarnya, tidak ada maksud mencari kesalahan, murni hanya untuk pembinaan. Karena, generasi muda termasuk para siswa sekolah menengah sangat rentan jadi sasaran peredaran narkoba,” pungkasnya. (sur)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.