Kamis, 07/09/2017
Kamis, 07/09/2017
JUNAIDI
Kamis, 07/09/2017
JUNAIDI
TENGGARONG – Ketua KPU Kutai Kartanegara, Junaidi Syamsuddin khawatir, tingkat golput saat Pilgub Kaltim 2018 mendatang tinggi.
Sebab, sesuai jadwal, pesta demokrasi itu akan berlangsung 27 Juni 2018 mendatang. Itu artinya, waktu pencoblosan masih dalam suasana libur lebaran Idulfitri 1439 H. “Karena masih suasana lebaran, penduduk Kaltim ada yang bepergian merayakan libur lebaran,” ungkap Junaidi, belum lama ini.
Potensi ini semakin rentan setelah anggaran sosialiasi ditiadakan. KPU hanya bisa berharap kerja sama antara OPD untuk ikut berperan mensosialisasikan pilgub ke masyarakat.
Menurut Junaidi, aturan pilkada terbaru menjelaskan, rekapitulasi perhitungan suara di TPS langsung dibawa ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Ini berpotensi menyulut konflik jika tak diantisipasi.
“Rekapitulasi suara di TPS langsung dibawa ke PPK dengan kotak suaranya. Jika terlihat kotak suara tidak terkunci, maka akan muncul saling curiga, padahal bisa jadi gemboknya rusak,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti menyebut, kemungkinan besar Pilgub Kaltim
Tak masuk masa lebaran. KPU Pusat, kata Rinda, pasti sudah memperhitungkan kondisi itu. “Biasanya sih dimajukan 10 hari sebelum hari lebaran,” kata Mantan Ketua KPU Kukar ini.
Sekalipun natinya masih masuk masa libur lebaran, OPD terkait tetap akan bekerja ekstra, mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Upaya mensukseskan agar tingkat partisipasi pemilih tinggi, Kesbangpol mulai gencar melakukan sosialisasi persiapan pemilu, khususnya bagi kalangan pelajar karena mereka masuk kategori pemilih pemula dan labil, sehingga tidak antusias untuk mengikuti pilkada,” pungkasnya. (ran)
JUNAIDI
TENGGARONG – Ketua KPU Kutai Kartanegara, Junaidi Syamsuddin khawatir, tingkat golput saat Pilgub Kaltim 2018 mendatang tinggi.
Sebab, sesuai jadwal, pesta demokrasi itu akan berlangsung 27 Juni 2018 mendatang. Itu artinya, waktu pencoblosan masih dalam suasana libur lebaran Idulfitri 1439 H. “Karena masih suasana lebaran, penduduk Kaltim ada yang bepergian merayakan libur lebaran,” ungkap Junaidi, belum lama ini.
Potensi ini semakin rentan setelah anggaran sosialiasi ditiadakan. KPU hanya bisa berharap kerja sama antara OPD untuk ikut berperan mensosialisasikan pilgub ke masyarakat.
Menurut Junaidi, aturan pilkada terbaru menjelaskan, rekapitulasi perhitungan suara di TPS langsung dibawa ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Ini berpotensi menyulut konflik jika tak diantisipasi.
“Rekapitulasi suara di TPS langsung dibawa ke PPK dengan kotak suaranya. Jika terlihat kotak suara tidak terkunci, maka akan muncul saling curiga, padahal bisa jadi gemboknya rusak,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti menyebut, kemungkinan besar Pilgub Kaltim
Tak masuk masa lebaran. KPU Pusat, kata Rinda, pasti sudah memperhitungkan kondisi itu. “Biasanya sih dimajukan 10 hari sebelum hari lebaran,” kata Mantan Ketua KPU Kukar ini.
Sekalipun natinya masih masuk masa libur lebaran, OPD terkait tetap akan bekerja ekstra, mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Upaya mensukseskan agar tingkat partisipasi pemilih tinggi, Kesbangpol mulai gencar melakukan sosialisasi persiapan pemilu, khususnya bagi kalangan pelajar karena mereka masuk kategori pemilih pemula dan labil, sehingga tidak antusias untuk mengikuti pilkada,” pungkasnya. (ran)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.