Jumat, 08/09/2017
Jumat, 08/09/2017
ILUSTRASI
Jumat, 08/09/2017
ILUSTRASI
TENGGARONG – Abdullah, PNS Pemkab Kutai Kartanegara kini bisa bernapas dengan tenang setelah Pemkab Kukar membayarkan gaji bulan September. Gaji bulan ini sempat dikabarkan tertunda menyusul minimnya kas daerah.
Namun, gaji yang diterima Abdullah tak sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia masih berharap agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tertunda tiga bulan bisa segera dibayarkan. Selama kantong seret, istri Abdullah harus bijak mengatur pengeluaran.
“Memang gaji September cair, tapi TPP sudah tiga bulan belum cair juga. Pengeluaran terpaksa diirit-irit,” kata Abdullah saat berbincang dengan Koran Kaltim, kemarin.
Abdullah berharap TPP segera dibayarkan. Maklum, uang tunjangan itu selama ini menjadi penopong kebutuhan rumah tangga. Apalagi gajinya tak bisa diterima full karena sudah dipotong pinjaman di bank.
“Mudah-mudahan perjuangan Pemkab Kukar mendesak Pemerintah Pusat menyegerakan transfer DBH triwulan tiga cepat terwujud supaya TPP kami bisa dibayarkan,” harapnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar, Ahyani Fahdiannur mengatakan pemkab juga dibuat pusing karena minimnya transfer dari pusat. Meski tak menyebutkan jumlahnya, namun dipastikan jika transferan itu hanya cukup untuk membayar gaji PNS bulan September.
Kondisi inilah yang menyebabkan belum terbayarnya TPP PNS selama tiga bulan terakhir. “Kita juga masih menunggu (transfer) dari pusat, mudah-mudahan ada transfer dana dalam waktu dekat ini,” kata mantan Kepala DBMSDA Kukar ini.
Biasanya, menurut Ahyani, September waktunya pusat melakukan transfer DBH untuk triwulan ketiga. Namun, kapan waktunya belum bisa dipastikan. Biasa di awal, pertengahan, maupun di akhir bulan.
“Kita hanya menunggu saja, lobi dan komunikasi terus dilakukan agar transfer DBH segera ke kas Kukar,” ungkapnya. (ran)
ILUSTRASI
TENGGARONG – Abdullah, PNS Pemkab Kutai Kartanegara kini bisa bernapas dengan tenang setelah Pemkab Kukar membayarkan gaji bulan September. Gaji bulan ini sempat dikabarkan tertunda menyusul minimnya kas daerah.
Namun, gaji yang diterima Abdullah tak sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia masih berharap agar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tertunda tiga bulan bisa segera dibayarkan. Selama kantong seret, istri Abdullah harus bijak mengatur pengeluaran.
“Memang gaji September cair, tapi TPP sudah tiga bulan belum cair juga. Pengeluaran terpaksa diirit-irit,” kata Abdullah saat berbincang dengan Koran Kaltim, kemarin.
Abdullah berharap TPP segera dibayarkan. Maklum, uang tunjangan itu selama ini menjadi penopong kebutuhan rumah tangga. Apalagi gajinya tak bisa diterima full karena sudah dipotong pinjaman di bank.
“Mudah-mudahan perjuangan Pemkab Kukar mendesak Pemerintah Pusat menyegerakan transfer DBH triwulan tiga cepat terwujud supaya TPP kami bisa dibayarkan,” harapnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar, Ahyani Fahdiannur mengatakan pemkab juga dibuat pusing karena minimnya transfer dari pusat. Meski tak menyebutkan jumlahnya, namun dipastikan jika transferan itu hanya cukup untuk membayar gaji PNS bulan September.
Kondisi inilah yang menyebabkan belum terbayarnya TPP PNS selama tiga bulan terakhir. “Kita juga masih menunggu (transfer) dari pusat, mudah-mudahan ada transfer dana dalam waktu dekat ini,” kata mantan Kepala DBMSDA Kukar ini.
Biasanya, menurut Ahyani, September waktunya pusat melakukan transfer DBH untuk triwulan ketiga. Namun, kapan waktunya belum bisa dipastikan. Biasa di awal, pertengahan, maupun di akhir bulan.
“Kita hanya menunggu saja, lobi dan komunikasi terus dilakukan agar transfer DBH segera ke kas Kukar,” ungkapnya. (ran)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.