Sabtu, 17/02/2018
Sabtu, 17/02/2018
Herwan Susanto
Sabtu, 17/02/2018
Herwan Susanto
SAMARINDA - Konflik internal Partai Hanura berimbas pada dukungan partai di Pilgub Kaltim. Hanura versi Daryatmo memberikan dukungan terhadap pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat. Sedangkan Hanura versi Osman Sapta Odang tetap mendukung Rusmadi Wogso-Safaruddin.
Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kaltim, Herwan Susanto (kubu Daryatmo), resmi menyerahkan surat dukungan kepada pasangan calon Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat. Dukungan ini berlawanan dengan kepengurusan Hanura pimpinan Surpani (kubu Osman Sapta Odang/OSO) yang mendukung pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin.
Sejak jabatan digantikan Surpani, Herwan memilih mundur dari tim pemenangan paslon yang didukung koalisi PDIP-Hanura ini.
Herwan mengatakan, setelah menerima SK DPP Partai Hanura Nomor : SKEP/026/DPP-HANURA/H/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Daryatmo dan Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding tertanggal 7 Februari 2018, Herwan telah menyampaikan SK tersebut langsung ke paslon cagub dan cawagub Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat.
”Sesuai SK DPP Partai Hanura memutuskan pengalihan dukungan paslon Pilgub Kaltim2018-2023 kepada Syaharie Jaang dan Awang Ferdian. Surat dukungan sudah diserahkan langsung ke paslon,” kata Herwan, kepada awak media di Sekretariat Partai Hanura Kaltim, Jalan Cempedak, Jumat (16/2).
Sikap dukungan ini dialihkan menurut Herwan lantaran menyangkut harga diri keputusan MusyawarahNasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura.
“Saya akan kerahkan semua potensi yang ada di diri saya. Dan saya bergabung dengan Partai Hanura sejak 2003 sampai saat ini,” kata anggota DPRD Kaltim ini.
Terpisah, Ketua Partai Hanura Kaltim, Surpani (kubu pimpinan OSO) menilai, persoalan dukungan dari partai terhadap pasangan calon pasti memahami kepengurusan yang diakui oleh pemerintah dan KPU.
”Saya pikir, masyarakat sudah cerdas menilai, mana yang diakui pemerintah dan sah terdaftar di KPU. Pada dasarnya ada kelompok-kelompok yang kurang panggung dalam pesta demokrasi di pilgub ini,” ucap Surpani.
Menurut dia, jika persoalan sah atau tidak pengurus partai, masyarakat sudah mengetahuinya. “
Paslon yang didukung, saya pikir paham juga itu. Jangan sampai ini jadi lelucon politik di tengah masyarakat,” pungkasnya. (sab)
Herwan Susanto
SAMARINDA - Konflik internal Partai Hanura berimbas pada dukungan partai di Pilgub Kaltim. Hanura versi Daryatmo memberikan dukungan terhadap pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat. Sedangkan Hanura versi Osman Sapta Odang tetap mendukung Rusmadi Wogso-Safaruddin.
Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kaltim, Herwan Susanto (kubu Daryatmo), resmi menyerahkan surat dukungan kepada pasangan calon Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat. Dukungan ini berlawanan dengan kepengurusan Hanura pimpinan Surpani (kubu Osman Sapta Odang/OSO) yang mendukung pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin.
Sejak jabatan digantikan Surpani, Herwan memilih mundur dari tim pemenangan paslon yang didukung koalisi PDIP-Hanura ini.
Herwan mengatakan, setelah menerima SK DPP Partai Hanura Nomor : SKEP/026/DPP-HANURA/H/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Daryatmo dan Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding tertanggal 7 Februari 2018, Herwan telah menyampaikan SK tersebut langsung ke paslon cagub dan cawagub Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat.
”Sesuai SK DPP Partai Hanura memutuskan pengalihan dukungan paslon Pilgub Kaltim2018-2023 kepada Syaharie Jaang dan Awang Ferdian. Surat dukungan sudah diserahkan langsung ke paslon,” kata Herwan, kepada awak media di Sekretariat Partai Hanura Kaltim, Jalan Cempedak, Jumat (16/2).
Sikap dukungan ini dialihkan menurut Herwan lantaran menyangkut harga diri keputusan MusyawarahNasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura.
“Saya akan kerahkan semua potensi yang ada di diri saya. Dan saya bergabung dengan Partai Hanura sejak 2003 sampai saat ini,” kata anggota DPRD Kaltim ini.
Terpisah, Ketua Partai Hanura Kaltim, Surpani (kubu pimpinan OSO) menilai, persoalan dukungan dari partai terhadap pasangan calon pasti memahami kepengurusan yang diakui oleh pemerintah dan KPU.
”Saya pikir, masyarakat sudah cerdas menilai, mana yang diakui pemerintah dan sah terdaftar di KPU. Pada dasarnya ada kelompok-kelompok yang kurang panggung dalam pesta demokrasi di pilgub ini,” ucap Surpani.
Menurut dia, jika persoalan sah atau tidak pengurus partai, masyarakat sudah mengetahuinya. “
Paslon yang didukung, saya pikir paham juga itu. Jangan sampai ini jadi lelucon politik di tengah masyarakat,” pungkasnya. (sab)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.