Kamis, 02/05/2024

Pro Kontra Terkait Aturan Pembayaran Parkir Non Tunai di Mal Samarinda, Ada yang Sebut Ribet Ada yang Merasa Dimudahkan

Kamis, 02/05/2024

Salah satu pengumuman di SCP yang menerapkan parkir non tunai. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pro Kontra Terkait Aturan Pembayaran Parkir Non Tunai di Mal Samarinda, Ada yang Sebut Ribet Ada yang Merasa Dimudahkan

Kamis, 02/05/2024

logo

Salah satu pengumuman di SCP yang menerapkan parkir non tunai. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Parkir non tunai sudah mulai diberlakukan dibeberapa mal yang ada di Kota Samarinda sejak Rabu (1/5/2024) kemarin  sesuai dengan ketetapan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda.

Seperti biasa, pro dan kontra pun mengiringi system baru ini, bisa jadi karena belum terbiasa juga karena merasa lebih repot, seperti yang ditemukan Korankaltim.com di lapangan Kamis (2/5/2024) hari ini, yang mana dari pengunjung mal ada yang menolak ada juga yang mengaku justru merasa lebih dipermudah.

Siti, pengunjung Samarinda Central Plaza (SCP) di Jalan Pulau Irian lebih memilih parkir di luar daripara di dalam mal.

“Kalau non tunai ribet mengisi saldonya dulu, karena harus top up. Harus isi dulu, iya kalau ingat, kalau lupa dan sampai di mal malah tidak ada loket pengisiannya, jadi lebih enak parkir di luar,” kata wanita berusia 52 tahun ini.

Tini, pengunjung Big Mall di Jalan Untung Surapati mengaku dirinya lebih memilih parkir di luar mal karena ada juru parkir (jukir) yang bisa membantunya mengeluarkan motor. Apalagi menurutnya, kunjungan selama apapun, harga parkir tetaplah Rp2 Ribu, beda kalau parkir didalam mal, selain mahal, terkadang juga kesulitan menemukan keberadaan motornya.

“Kalau di Big Mall ini, kadang saya taruh motor di blok A, tiba-tiba berpindah ke blok B lagi. Mana yang jaga parkir ini kadang hilang-hilang jadi tenaga habis duluan. Mana mahal, saya pernah sampai Rp10 ribu, kalau di luar, mau selama apapun saya tetap saja Rp2 ribu,” sebut Tini.

Pengunjung di mal yang sama, Maulana, justru tidak keberatan dengan adanya aturan ini. Diakuinya sistem ini memang awalnya merepotkan, tapi pemuda 24 tahun in itetap mendukung realisasi Smart City dari Pemerintah Kota Samarinda. “Saya sebetulnya ribet, tapi terbantu karena sudah mengerti,” ujar Maulana.

Sementara Ranti, pengunjung Mal City Centrum di Jalan Mulawarman mengaku senang dengan adanya parkir non tunai ini, karena dia adalah pengguna tol yang sudah memiliki kartu pembayaran elektronik. “Karena saya sudah punya, jadi lebih enak sebetulnya, tidak ribet,” kata Ranti.

Sebelumnya  Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebut parkir non tunai diambil untuk mengurai antrean panjang dan kesesuaian setoran ke kas daerah denga pendapatan harian yang mana pada 1 Juni 2024 mendatang, seluruh mal dan pusat perbelanjaan grosir yang memiliki parkir otonom atau ruangan khusus untuk parkir diwajibkan menggunakan pembayaran non tunai.

Pembayaranan non tunai ini terbilang praktis, dengan menggunakan kartu seperti yang berlaku di jalan tol. “Jadi mereka pegang kartu seperti di tol, kemudian waktu masuk tinggal tap saja. Nanti keluar tap lagi saldo otomatis terpotong,” sebut Manalu.

Saat ini penerapan non tunai disebutnya masih banyak yang menggunakan aplikasi atau dompet digital untuk pembayaran, termasuk dengan QRis.


Editor: Aspian Nur



Pro Kontra Terkait Aturan Pembayaran Parkir Non Tunai di Mal Samarinda, Ada yang Sebut Ribet Ada yang Merasa Dimudahkan

Kamis, 02/05/2024

Salah satu pengumuman di SCP yang menerapkan parkir non tunai. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.