Selasa, 16/04/2024

Warga Diimbau Waspada Flu Singapura Usai Libur Lebaran, Kemenkes Catat Sudah Ada 6.500 Kasus

Selasa, 16/04/2024

Ilustrasi gejala Flu Singapura yang terlihat di telapak tangan. (Foto: Shutterstock)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Warga Diimbau Waspada Flu Singapura Usai Libur Lebaran, Kemenkes Catat Sudah Ada 6.500 Kasus

Selasa, 16/04/2024

logo

Ilustrasi gejala Flu Singapura yang terlihat di telapak tangan. (Foto: Shutterstock)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Selama arus mudik dan balik Lebaran dengan mobilitas meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi ancaman penularan hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu singapura.  

Pasalnya, kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat. “Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” ujar Syahril, dalam pernyataannya, dikutip, Senin (15/4/2024).

Berdasarkan data Kemenkes, tercatat sudah ada kurang lebih 6.500 kasus HFMD hingga Senin (8/4/2024). Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus HFMD terbanyak tersebar di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat dengan 2.119 kasus, disusul Banten 1.171 kasus, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah 464 kasus.  

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr Syahril dilansir dari Kompas.com pada Selasa (16/4/2024).  Penularan dan gejala flu singapura Penyebab penyakit HFMD adalah virus genes Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Gejala flu singapura meliputi: demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri seperti lepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi ruam di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat juga. Ruamnya tidak gatal, tapi terkadang melepuh. Tergantung pada warna kulit, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil Rewel pada bayi dan balita Kehilangan selera makan

Seseorang dapat tertular flu singapura melalui berbagai cara. Seperti berbagi alat makan atau minum dengan penderita. Lalu, tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk. Kemudian, menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan setelah menyentuh tinja penderita (misalnya ketika mengganti popok bayi).

Selain itu, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Adapun usia merupakan faktor risiko utama penyakit tangan kaki mulut ini. Anak-anak di bawah usia 5 hingga 7 tahun berisiko lebih tinggi terkena flu singapura dibandingkan orang dewasa. Meski demikian, remaja maupun dewasa juga terkadang bisa terkena HFMD.

Editor: Maruly Z

Warga Diimbau Waspada Flu Singapura Usai Libur Lebaran, Kemenkes Catat Sudah Ada 6.500 Kasus

Selasa, 16/04/2024

Ilustrasi gejala Flu Singapura yang terlihat di telapak tangan. (Foto: Shutterstock)

Berita Terkait


Warga Diimbau Waspada Flu Singapura Usai Libur Lebaran, Kemenkes Catat Sudah Ada 6.500 Kasus

Ilustrasi gejala Flu Singapura yang terlihat di telapak tangan. (Foto: Shutterstock)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Selama arus mudik dan balik Lebaran dengan mobilitas meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi ancaman penularan hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu singapura.  

Pasalnya, kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat. “Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” ujar Syahril, dalam pernyataannya, dikutip, Senin (15/4/2024).

Berdasarkan data Kemenkes, tercatat sudah ada kurang lebih 6.500 kasus HFMD hingga Senin (8/4/2024). Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus HFMD terbanyak tersebar di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat dengan 2.119 kasus, disusul Banten 1.171 kasus, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah 464 kasus.  

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr Syahril dilansir dari Kompas.com pada Selasa (16/4/2024).  Penularan dan gejala flu singapura Penyebab penyakit HFMD adalah virus genes Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Gejala flu singapura meliputi: demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri seperti lepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi ruam di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat juga. Ruamnya tidak gatal, tapi terkadang melepuh. Tergantung pada warna kulit, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil Rewel pada bayi dan balita Kehilangan selera makan

Seseorang dapat tertular flu singapura melalui berbagai cara. Seperti berbagi alat makan atau minum dengan penderita. Lalu, tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk. Kemudian, menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan setelah menyentuh tinja penderita (misalnya ketika mengganti popok bayi).

Selain itu, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Adapun usia merupakan faktor risiko utama penyakit tangan kaki mulut ini. Anak-anak di bawah usia 5 hingga 7 tahun berisiko lebih tinggi terkena flu singapura dibandingkan orang dewasa. Meski demikian, remaja maupun dewasa juga terkadang bisa terkena HFMD.

Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

Hadirkan MPPA, Bukti DP3A Serius Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

Distransnaker Buka Pendaftaran Pelatihan Kerja untuki Warga Kukar

Digitalisasi Pendidikan, Ratusan Sekolah di Balikpapan Gunakan Kelas Pintar

Empat Tahun Bersengketa Terkait Perizinan, Empat Kios di Pantai Pemedas Samboja Akhirnya Disegel Pengadilan Negeri Tenggarong

Wakili Kaltim, 16 Pelajar Ikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional

Sebagian Besar Lansia, 324 Calon Jemaah Haji Samarinda Berangkat ke Embarkasi Balikpapan Dini Hari Tadi

Hadirkan Semangat Mahasiswa, Nurhayati Subakat Salurkan Bantuan Beasiswa

Salah Satu Spa dan Massage di Alaya Dipasangi Garis Polisi, Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur

Dishub Balikpapan Siapkan Regulasi Angkutan Kota, Jalan Utama Diisi Sarana Transportasi Massal

Sukseskan Media Center PON Aceh-Sumut, Kemenkominfo Siapkan Teknologi untuk Akses Informasi

Daniel Mahendra Yuniar Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PDIP Samarinda Diarak Reog

Berau Tuan Rumah Rakorda Bidang Penduduk dan Keluarga Berencana se-Kaltim

Puluhan Ribu Pelaku UMKM Olahan Pangan di Kukar Difasilitasi untuk Miliki Sertifikat Halal

Dispora Kukar Salurkan Bantuan Peralatan Fasilitas Cabor untuk Atlet Disabilitas

Jumlah Desa Mandiri di Kukar pada 2023 Bertambah 30, Bupati Serahkan Piagam Penghargaan dan Pin

Wali Kota Bontang Dorong Peran Aktif Pemuda Melalui Pelantikan Pengurus KNPI Periode 2024-2027

Diduga Akibat Obat Nyamuk, Dua Kamar dari Satu Bangunan di Balikpapan Ludes Terbakar

Perumda Tirta Mahakam Beri Pendampingan untuk Maksimalkan Layanan Air Bersih di Long Beleh Haloq

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.