Penulis : M Rafik

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Sebanyak 20 mahasiswa program studi teknik mesin dan informatika Universitas Tun Hussein ONN Malaysia (UTHM) melakukan kunjungan studi ke Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dalam rangka melaksanakan program students mobility yang dilaksanakan pada 28 Februari hingga  6 Maret 2024.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan setelah 9 mahasiswa program studi (prodi) teknik mesin UMKT melakukan kunjungan ke UTHM di Negara Malaysia untuk study tour tentang pengembangan industri mesin di Negeri Jiran.

Kepala Program Studi Teknik Mesin UMKT, Anis Siti Nurrokhayati mengatakan, pada kunjungan tersebut pihaknya mengajak mahasiswa dari UTHM untuk melihat dan melakukan study tour ke salah satu perusahaan pertambangan batu bara di Kaltim yaitu PT Internasional Prima Coal (IPC) di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

“Saat diajak ke salah satu perusahaan tambang batu bara di Kaltim, mereka sangat antusias sekali, karena di Malaysia tidak ada perusahaan tambang batu bara yang ada hanya sawit,” jelasnya, Minggu (10/3/2024).

Anis membeberkan alasannya mengapa mahasiswa UTHM berkunjung ke salah satu perusahaan baru bara di Kaltim, karena sektor pertambangan adalah sektor yang mendominasi peningkatan perekonomian Kaltim.  “Kalau kemarin kami diajak ke VCET yang merupakan perusahaan manufaktur dan ini kami ajak mereka ke perusahaan tambang yang jadi andalan bagi ekonomi Kaltim,” ujarnya.

Pada kunjungan ini, pihaknya mendapatkan pembelajaran dan pemahaman bahwa peran teknik mesin dalam dunia industri pertambangan cukup penting. Terlebih bagaimana menjaga dan merawat alat berat agar tidak mengganggu proses produksi batu bara.

“Kalau tidak dirawat kan bisa terganggu proses produksinya, jadi teknik mesin yang merawat alat beratnya, sedangkan teknik informatika yang akan mengkoneksikan kesehatan mesin melalui alat TI mereka, dan itu terhubung bukan hanya pada orang di lapangan saja tapi sampai ke kantor pusat,” bebernya.

Selain mempelajari tentang peran teknik mesin dan informatika dalam industri pertambangan, pihaknya juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana proses reklamasi dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 

“Mereka juga mendapatkan pelajaran tentang pelaksanaan rekmalasi dan keselamatan dalam bekerja,” ungkapnya.

Tak hanya itu, mahasiswa dari Malaysia tersebut juga diajak berkunjung ke salah satu situs budaya Kubur Nusantara. Anis menjelaskan bahwa dulunya, masyarakat adat dayak yang meninggal dunia itu dikubur di dalam guci. “Situs ini sudah dijadikan museum mini, dan ini kalau tidak salah ditemukan di tahun 2009,” pungkasnya.

Editor: Maruly Z