Sabtu, 08/07/2017
Sabtu, 08/07/2017
Sabtu, 08/07/2017
SAMARINDA – Menjelang pengesahan APBD Perubahan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang terdiri dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pendapatan Daerah kini memfokuskan pembahasan pada Jumat (7/7). Berdasarkan keterangan dari Ketua TAPD Sugeng Chairuddin mengatakan tidak banyak yang dapat dilakukan pada APBD Perubahan.
“Karena target anggaran banyak yang menyusut, sehingga kami akan lebih fokus untuk pembenahan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan pengendalian banjir seperti yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2020,” kata Sekda Kota Samarinda yang baru saja melakukan sertijab pada Kamis lalu.
Atas dasar itulah, TAPD bakal mengusulkan pengerucutan anggaran pada beberapa kegiatan sebab dana yang dapat dikelola terpangkas hingga mencapai Rp 59 miliar.
“Salah satu penyebabnya yaitu kelebihan salur yang harus dikembalikan ke pemerintah pusat pada 2016 lalu. Hanya saja persoalan utang pihak ketiga tetap sebagai fokus sejak awal memang melunasi itu. Namun utamanya yaitu dua hal tadi,” tegas mantan Asisten II itu.
Ia merincikan untuk kema kontrak tahun jamak yang semula disusun akan diusulkan untuk diubah menjadi tahun tunggal. “Setelah tersusun baru akan kamu usulkan ke banggar, insha Allah pekan depan,” imbuhynya.
Sementara itu dari segi pendapatan Kepala Bapenda Hermanus Barus menambahkan perubahan angka pendatapan daerah juga disebabkan adanya beberapa sektor pendapatan daerah yang tidak mencapai target.
“Seperti retribusi yang tidak sesuai dengan target. Selain itu ada juga penyesuaian dana BOS (bantuan operasional sekolah) yang dialihkan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK. Sehingga hal ini pun mempengaruhi berkurangnya pendapatan kita,” tuntas Hermanus. (ms)
SAMARINDA – Menjelang pengesahan APBD Perubahan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang terdiri dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pendapatan Daerah kini memfokuskan pembahasan pada Jumat (7/7). Berdasarkan keterangan dari Ketua TAPD Sugeng Chairuddin mengatakan tidak banyak yang dapat dilakukan pada APBD Perubahan.
“Karena target anggaran banyak yang menyusut, sehingga kami akan lebih fokus untuk pembenahan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan pengendalian banjir seperti yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2020,” kata Sekda Kota Samarinda yang baru saja melakukan sertijab pada Kamis lalu.
Atas dasar itulah, TAPD bakal mengusulkan pengerucutan anggaran pada beberapa kegiatan sebab dana yang dapat dikelola terpangkas hingga mencapai Rp 59 miliar.
“Salah satu penyebabnya yaitu kelebihan salur yang harus dikembalikan ke pemerintah pusat pada 2016 lalu. Hanya saja persoalan utang pihak ketiga tetap sebagai fokus sejak awal memang melunasi itu. Namun utamanya yaitu dua hal tadi,” tegas mantan Asisten II itu.
Ia merincikan untuk kema kontrak tahun jamak yang semula disusun akan diusulkan untuk diubah menjadi tahun tunggal. “Setelah tersusun baru akan kamu usulkan ke banggar, insha Allah pekan depan,” imbuhynya.
Sementara itu dari segi pendapatan Kepala Bapenda Hermanus Barus menambahkan perubahan angka pendatapan daerah juga disebabkan adanya beberapa sektor pendapatan daerah yang tidak mencapai target.
“Seperti retribusi yang tidak sesuai dengan target. Selain itu ada juga penyesuaian dana BOS (bantuan operasional sekolah) yang dialihkan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK. Sehingga hal ini pun mempengaruhi berkurangnya pendapatan kita,” tuntas Hermanus. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.