SAMARINDA - Sebanyak 8 pejabat setingkat kepala bagian dan kepala seksi dari PDAM Tirta Dharma Makassar Sulawesi Selatan melakukan studi banding di PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda. Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Direktur Utama Alimudin, di ruang rapat Kantor Pusat Jalan Tirta Kencana No 1 Samarinda, Kamis (19/10).

“Selamat datang di Samarinda Kota Tepian dan PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda. Silahkan saling berbagi ilmu pengetahuan tentang masalah pdam dengan staf kami yang sudah siap berbagi ilmu sesama tukang ledeng untuk peningkatan dan kemajuan PDAM,” kata Alimudin.

Dijelaskanya, saat ini PDAM Tirta Kencana sudah melayani pelanggan 147.500 sambungan rumah yang terbagi dalam 4 Unit Pelayanan Wilayah (UPW) sehingga akan mempercepat pelayanan ke masyarakat pelanggan. 

Selain itu PDAM juga sudah memiliki Gedung Training Center yang bisa dipergunakan untuk pendidikan dan pelatihan untuk PDAM se Indonesia, baik diklat produksi maupun Manajemen Air Minum yang berkompeten.

“Ya gedung training center milik kami sudah pernah digunakan diklat produksi dan Diklat Manajemen Air Minum tingkat Muda bekerjasama dengan YPTD Pamsi Pusat, ”terang Alimudin. 

Sementara itu Syarifudin Ketua Rombongan tamu PDAM Makasar mengucapkan terima kasih atas penyambutan hangat yang luar biasa dan berharap agar ilmu yang kami dapat nantinya bermanfaat serta dapat diterapkan di PDAM Makasar .

“Kami hanya memiliki 5 IPA. Yang menjadi kendala kami adalah air baku yang masih mengharap dari Kabupaten Maros dan Kabupaten Goa. sehingga saat musim kemarau sekitar 30-40 ribu pelanggan kami tidak mendapat layanan air minum karena letak geografis yang jauh. Untuk mengejar pendapatan kami lakukan pemutusan bagi pelanggan yang menunggak 1 bulan tanpa pandang bulu dan berkoordinasi dengan aparat keamanan dari Angkatan Laut. 

Untuk pencurian air ilegal rata rata dalam sebulan ada kita dapatkan 5 SR, untuk melakukan pemutusan kami bekerja sama dengan aparat kepolisian,” katanya.

Potensi pelanggan industri di PDAM Makasar masih terbuka lebar kedepannya, namun terkendala di Instalasi dan Air Baku yang akan dilakukan kerjasama dengan pihak investor.

“Sesuai program 2018 kami akan bekerjasama dengan konsultan dari Jakarta untuk usaha penurunan kehilangan air atau NRW. Untuk itu kami akan menimba ilmu di PDAM Samarinda ini yang topografinya perbukitan namun masih bisa melayani air bersih bagi masyarakat Samarinda,” tambahnya.

“Semoga kedatangan kami untuk belajar di PDAM Tirta Kencana ini nantinya bisa kami terapkan di PDAM Makassar yang mana di Makassar topografinya dataran rendah tetapi masih sulit mengalir dibanding Samarinda yang perbukitan,” tutur Syaifudin. (rs)