SAMARINDA – Memasuki tri wulan ketiga (Juli-September) tahun 2017, investasi di Kaltim baik investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 12.672 orang.

“Terdiri investasi PMDN sekitar 3.440 orang dan PMA sebanyak 9.232 orang,” sebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim H Diddy Rusdiansyah, Rabu (6/12).

Menurut dia, penyerapan tenaga kerja untuk investasi PMDN terdistribusi pada sub sektor tanaman pangan dan perkebunan sebanyak 2.634 orang atau 76,57 persen. Kondisi ini lanjutnya, membuktikan bahwa sub sektor tanaman pangan dan perkebunan masih merupakan penyangga serapan tenaga kerja (labour intensive).

Sektor lain yang juga menyerap banyak tenaga kerja yakni sub sektor pertambangan 430 orang atau 12,50 persen dan sub sektor industri makanan sebanyak 185 orang atau 5,38 persen.

Diddy menyebutkan secara keseluruhan ada 11 sub sektor usaha yang berkontribusi terhadap penambahan nilai investasi PMDN pada triwulan ketiga sekitar Rp3,47 triliun tahun ini.

Sementara itu total tenaga kerja investasi PMA yang tersebar di kabupaten dan kota sebanyak 9.232 orang. Untuk penyerapan tenaga kerja paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 6.427 orang atau 69,62 persen.

“Disusul  Kabupaten Berau sekitar 926 orang atau 10,03 persen dan Mahakam Ulu (Mahulu) sebanyak 798 orang atau 8,64 persen,” ujarnya.

Diddy menambahkan penyerapan tenaga kerja PMA terdistribusi pada sub sektor pertambangan 5.900 orang atau 63,91 persen. Sektor lain yakni tanaman pangan dan perkebunan sekitar 1.614 orang atau 17,48 persen dan sub sektor kehutanan sekitar 1.434 orang atau 15,53 persen. (yans/sul/ri/adv)