SANGATTA - Kelangkaan tabung Liquid Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kilogram (kg) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapat perhatian Bupati Ismunandar. Menyikapi kelangkaan, Bupati gelar rapat terbatas di Ruang Kerjanya, Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (15/6). Menghadirkan pihak terkait seperti PT Pertamina, Polres Kutim dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). 

Dalam rapat dimaksud, mantan Sekretaris Kabupaten Kutim ini mengajukan sejumlah permintaan peserta rapat. Yakni penambahaan stok LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga menekan harga agar tak melonjak. Meminta kuota tambahan LPG dari PT Pertamina. Perlu dilaksanakan sidak bersama kepolisian dan meminta kepada distributor mengawal serta mengawasi pangkalan-pangkalan LPG. 

“Mengingat kurang sosialisasi LPG 3 kilo ini, maka bisa saja distribusinya salah sasaran. LPG 3 kg seharusnya hanya diperuntukan bagi warga miskin atau penghasilan perbulan Rp 1,5 juta kebawah serta warung-warung itu seharusnya tak boleh menggunakan. 

“Ada penambahan sekitar 6 ribuan (LPG). Silahkan konfirmasi langsung ke Disperindag,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) M Edward Azran menjelaskan kelangkaan LPG 3 kg di Kutim bukan dikarenakan kurangnya suplai tabung, melainkan adanya perspektif tidak baik masyarakat saat ramadhan dan lebaran. Yakni membeli lebih tabung LPG 3 kg, yang biasanya cuman 1 menjadi 3, hingga 5 tabung untuk satu rumah. “Kita menyebutnya ketakutan masyarakat,” katanya.

adanya salah ‘konsumsi’ tabung 3 kg harusnya diperuntukan warga penghasilan Rp 1,5 juta kebawah, tetapi ada juga kalangan lain seperti hotel yang menggunakan. Dia menyebutkan bulan Ramadhan ini bakal ada penambahan kuota tabung LPG 3 kg. “Hingga akhir bulan Ramadhan kita sudah menambah 10.946 tabung. Untuk mengatasi kelangkaan 9 hari terakhir, nanti akan di suplai lagi 6.116 tabung,” terangnya. (adv/hms7)