Jumat, 02/06/2017
Jumat, 02/06/2017
GERBANG perbatasan Kaltim dan Kalsel
Jumat, 02/06/2017
GERBANG perbatasan Kaltim dan Kalsel
BALIKPAPAN - Jalur trans Kalimantan menjadi momok bagi para pengendara yang melintasi kawasan tersebut. Bukan tanpa alasan, lantaran tidak jarang kecelakaan kerap terjadi di ruas jalan itu dan mengakibatkan korban jiwa. Sehingga, kawasan itu disebut sebagai jalur tengkorak.
Kendati demikian upaya meminimalisir angka kecelakaan, terus dilakukan. Salah satunya dengan mengubah paradigma jalur tengkorak menjadi jalur pariwisata.
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Subandria mengungkapkan, upaya yang dilakukan salah satunya bekerjasama dengan dinas terkait melakukan perbaikan jalan yang rusak.
“Kita ajak melihat langsung di lokasi jalan yang rusak, jadi mana yang perlu dibenahi kita tunjukan dan untuk segera dilakukan perbaikan. Dan buktinya, sudah ada jalur trans yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda, kondisinya sudah lebih baik,” ujarnya.
Selain melakukan perbaikan jalan, juga diperlukan pemasangan baliho, yang memuat nomor telepon petugas jaga.
“Kita rubah jalur tengkorak menjadi jalur pariwisata. Siapa yang merubah ya semua pengguna jalan. Kita mulai dengan menggunakan beberapa komponen komunitas driver mobil profit, masyarakat setempat serta komunitas sesama pemakai jalan. Ada penggal-penggal tertentu, namanya babinkamseltiblancar yang memuat nomor telepon petugas dan berisi imbauan keselamatan,” terangnya.
Tercatat di jalur Jalan Soekarno Hatta yang menghubungkan wilayah Balikpapan - Samarinda, juga terdapat beberapa pos polisi yang siaga 24 jam.
“Ada wilayah - wilayah ditempatkan babinkamtiblancar, yang tujuannya untuk memudahkan jika terjadi kecelakaan agar segera menghubungi disamping menempatkan pos KM 21, Km 51 Km 70. Semata mata mempercepat pelayanan kepada masyarakat terkait kecelakaan,” ujarnya.
Mantan Dirlantas Polda Sulawesi Utara ini menambahkan, kendati terjadi kecelakaan, namun proses penanganannya lebih cepat. “Sudah berjalan dan efektif kalau kita mempercepat penanganan kan bisa selamat. Semua unsur terlibat sehingga saat terjadi kecelakaan, bisa ditangani secara cepat,” tandasnya. (yud)
GERBANG perbatasan Kaltim dan Kalsel
BALIKPAPAN - Jalur trans Kalimantan menjadi momok bagi para pengendara yang melintasi kawasan tersebut. Bukan tanpa alasan, lantaran tidak jarang kecelakaan kerap terjadi di ruas jalan itu dan mengakibatkan korban jiwa. Sehingga, kawasan itu disebut sebagai jalur tengkorak.
Kendati demikian upaya meminimalisir angka kecelakaan, terus dilakukan. Salah satunya dengan mengubah paradigma jalur tengkorak menjadi jalur pariwisata.
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Subandria mengungkapkan, upaya yang dilakukan salah satunya bekerjasama dengan dinas terkait melakukan perbaikan jalan yang rusak.
“Kita ajak melihat langsung di lokasi jalan yang rusak, jadi mana yang perlu dibenahi kita tunjukan dan untuk segera dilakukan perbaikan. Dan buktinya, sudah ada jalur trans yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda, kondisinya sudah lebih baik,” ujarnya.
Selain melakukan perbaikan jalan, juga diperlukan pemasangan baliho, yang memuat nomor telepon petugas jaga.
“Kita rubah jalur tengkorak menjadi jalur pariwisata. Siapa yang merubah ya semua pengguna jalan. Kita mulai dengan menggunakan beberapa komponen komunitas driver mobil profit, masyarakat setempat serta komunitas sesama pemakai jalan. Ada penggal-penggal tertentu, namanya babinkamseltiblancar yang memuat nomor telepon petugas dan berisi imbauan keselamatan,” terangnya.
Tercatat di jalur Jalan Soekarno Hatta yang menghubungkan wilayah Balikpapan - Samarinda, juga terdapat beberapa pos polisi yang siaga 24 jam.
“Ada wilayah - wilayah ditempatkan babinkamtiblancar, yang tujuannya untuk memudahkan jika terjadi kecelakaan agar segera menghubungi disamping menempatkan pos KM 21, Km 51 Km 70. Semata mata mempercepat pelayanan kepada masyarakat terkait kecelakaan,” ujarnya.
Mantan Dirlantas Polda Sulawesi Utara ini menambahkan, kendati terjadi kecelakaan, namun proses penanganannya lebih cepat. “Sudah berjalan dan efektif kalau kita mempercepat penanganan kan bisa selamat. Semua unsur terlibat sehingga saat terjadi kecelakaan, bisa ditangani secara cepat,” tandasnya. (yud)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.