Senin, 04/09/2017

Anggaran Terbatas, PMI Tambah Peralatan Bertahap

Senin, 04/09/2017

PETUGAS memperlihatkan labu darah di ruang laboratorium Palang Merah Indonesia, Kota Bandung. (FOTO: HANDOUT/REPUBLIKA)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Anggaran Terbatas, PMI Tambah Peralatan Bertahap

Senin, 04/09/2017

logo

PETUGAS memperlihatkan labu darah di ruang laboratorium Palang Merah Indonesia, Kota Bandung. (FOTO: HANDOUT/REPUBLIKA)

BALIKPAPAN - Untuk memenuhi standar pelayanan World Health Organization (WHO) dalam melengkapi peralatan, Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan melakukan pengadaan alat secara bertahap, mengingat anggaran yang dimiliki sangat terbatas.

Bahkan, PMI juga menerima bantuan CSR dari perusahaan, apabila ada pihak yang memberikan bantuan. Namun demikian, bantuan diharapkan berupa peralatan dan pelengkapan fasilitas kegiatan PMI.

“Upaya pengadaan alat untuk kegiatan PMI terus dilakukan. Sudah tiga tahun terakhir ini, kami mencicil untuk pengadaan alat seperti alat mendeteksi penyakit menular dari hasil donor,” kata Kepala PMI Balikpapan Arfan, seperti dilansir laman cendananews.com, kemarin.

Saat ini pihaknya telah memiliki alat dengan merek Cobas 6000 dan 601 yang baru beroperasi 2016 lalu. Alat itu digunakan untuk pemeriksaan darah, dengan menggunakan metode Chemiluminescence Immuno Assay (CLIA).

“Melalui alat itu, maka setelah pendonor melakukan donor, ddarah diperiksa kembali. Setelah lolos, tidak ada penyakit menular maka diproses lanjut. Disalurkan sesuai permintaan rumah sakit” terangnya.

Arfan menjelaskan alat ini juga bisa digunakan untuk kendali mutu darah dan mencegah virus-virus hepatitis B, hepatitis C dan HIV Aids. Selain alat mutu pengelolaan, alat kualitas darah juga ada tahun 2016 yaitu NAT atau pembekuan darah agar darah lebih berkualitas dan bertahan lama.

“Alat bisa mendeteksi sekitar tiga hingga empat hari jika ditemukan reaktif,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah merenovasi ruangan laboratoriumnya lebih besar dari yang ada sekarang.

“Untuk renovasi laboratorium ini melalui dana APBD kota. Kami juga usulkan ke pemerintah provinsi, untuk penambahan peralatan lagi. Semoga saja disetujui karena kita tahu lagi defisit,” tambah Arfan. (cn)

Anggaran Terbatas, PMI Tambah Peralatan Bertahap

Senin, 04/09/2017

PETUGAS memperlihatkan labu darah di ruang laboratorium Palang Merah Indonesia, Kota Bandung. (FOTO: HANDOUT/REPUBLIKA)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.