SANGATTA – Banyaknya warga Kutim yang belum melakukan perekaman di e-KTP menjadi perhatian Bupati Ismunandar, sehingga ia meminta Kepala Dukcapil Kutim melakukan aksi jemput bola mendatangi warga yang belum merekam datanya.

Bahkan Ismu berharap melalui Program Sapa Warga, semakin kecil warga yang belum terdata. Namun kendala yang dihadapi Dukcapil Kutim, warga yang belum merekam data umumnya berada di pelosok desa dan jauh dari jangkauan internet.

Program sapa warga, kata Ismu, merupakan program yang dilaksanakan dengan mendatangi langsung warga dengan memberikan sejumlah pelayanan seperti pendataan, pemberian pelayanan kesehatan, pembuatan akte kelahiran, hingga pengecekan tempat tinggal apakah sudah dilengkapi jamban.

“Dengan program sapa warga diharapkan warga yang belum melakukan perekaman dapat langsung diketahui dan dapat langsung melakukan perekaman di RT masing-masing,” kata Ismu seraya minta kecamatan aktif melakukan pendataan warga yang belum merekamkan datanya.

Kadis Dukcapil Januar Harlian mengakui berbagai upaya untuk memperkecil jumlah warga yang belum merekam data pada e-KTP, diantaranya membuka pelayanan khusus pada EXPO Kutim, memberikan pelayanan ke sekolah-sekolah serta membuka layanan pada hari Sabtu dan Ahad.

“Sayangnya, minat masyarakat rendah. Alasannya belum ada KTP, padahal mereka yang bisa mendapatkan surat keterangan yang statusnya sama dengan e-KTP,” paparnya seraya menambahkan ada puluan ribu warga Kutim yang diduga belum merekam datanya. (sk)