Kamis, 05/10/2017
Kamis, 05/10/2017
ILUSTRASI
Kamis, 05/10/2017
ILUSTRASI
SANGATTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus menindaklanjuti laporan soal kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram. Disperindag telah melakukan pertemuan bersama agen dan distributor elpiji di Sangatta, Kutai Timur (Kutim).
Dalam rapat koordinasi tersebut yang melibatkan pihak Pertamina, agen dan pengecer di Kantor Disperindag, membahas penetapan harga pasar untuk elpiji tabung ukuran 3 Kg. Kepala Disperindag Edward Azran menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi, sebenarnya tabung elpiji 3 Kg tidak langka dan bukan pula ditimbun oleh oknum.
“Kelangkaan tersebut (terjadi) karena jumlah permintaan meningkat, sementara stok (dari) Pertamina ke agen terbatas,” terangnya, Kamis (5/10).
Edward melanjutkan, , siklus harga pendistribusian gas adalah, dari agen membeli elpiji 3 Kg ke Pertamina sebesar Rp 17 ribu, sementara pengecer membeli Rp20 ribu. Apabila menggunakan jasa antar menjadi Rp 21 ribu.
“Dari pengecer ke konsumen, konsumen ke masyarakat, harga sebenarnya Rp 25 ribu,”tuturnya
Ia menegaskan, untuk wilayah Kutim, tidak akan kelangkaan elpiji. “Ada sekitar 8.700 tabung elpiji 3 Kg untuk wilayah Kutim, tentu saja ini mencukupi,”ucapnya.
Hasil dari pertemuan soal penetapan harga elpiji 3 Kg tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Bupati Kutim Ismunandar agar menjadi ketetapan sehingga tidak terjadi disparitas harga di pasaran.(yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.