Jumat, 27/10/2017
Jumat, 27/10/2017
Jumat, 27/10/2017
SANGATTA - Kankers serviks atau mulut rahim adalah penyakit yang paling ditakuti wanita. Penyakit mematikan ini kerap diidap wanita di rentang usia 35-50 tahun. Guna mengantisipasi sejak dini gejala penyakit tersebut, Dharma Wanita Persatuan Kutim menggelar pemeriksaan atau tes AVI (Inspeksi Visual dengan asam asetat) 3-5% untuk skrining kanker mulut rahim.
Tes IVA merupakan salah satu cara untuk deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim. Tes IVA diketahui tidak sakit dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks.
Ketua DWP Kutim, Sri Andayani Irawansyah mengatakan pemeriksaan dini kanker mulut rahim diharapkan memberi manfaat serta informasi edukatif akan bahayanya kanker serviks sehingga segera dilakukan penanganan.
“Kesehatan reproduksi bagi kaum ibu ini sangat penting. Kegiatan ini sangat bagus sebagai bentuk pencegahan dan mengetahui sedini mungkin sebelum stadium lanjut. Jangan sampai terlambat karena kalau sudah terlambat bisa mengancam nyawa, semoga skirining ini bisa bermanfaat bagi kaum perempuan,” terangnya
Pemeriksaan yang melibatkan dokter dan paramedis ini semula menargetkan 200 orang namun hanya 50 orang yang mendaftar. Sri mengungkapkan, aksi sosial yang juga bertujuan sebagai edukasi itu berlanjut di Puskesmas Sangatta Utara, Puskesmas Teluk Lingga dan terakhir Puskesmas Sangatta Selatan. (yul1116)
SANGATTA - Kankers serviks atau mulut rahim adalah penyakit yang paling ditakuti wanita. Penyakit mematikan ini kerap diidap wanita di rentang usia 35-50 tahun. Guna mengantisipasi sejak dini gejala penyakit tersebut, Dharma Wanita Persatuan Kutim menggelar pemeriksaan atau tes AVI (Inspeksi Visual dengan asam asetat) 3-5% untuk skrining kanker mulut rahim.
Tes IVA merupakan salah satu cara untuk deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim. Tes IVA diketahui tidak sakit dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks.
Ketua DWP Kutim, Sri Andayani Irawansyah mengatakan pemeriksaan dini kanker mulut rahim diharapkan memberi manfaat serta informasi edukatif akan bahayanya kanker serviks sehingga segera dilakukan penanganan.
“Kesehatan reproduksi bagi kaum ibu ini sangat penting. Kegiatan ini sangat bagus sebagai bentuk pencegahan dan mengetahui sedini mungkin sebelum stadium lanjut. Jangan sampai terlambat karena kalau sudah terlambat bisa mengancam nyawa, semoga skirining ini bisa bermanfaat bagi kaum perempuan,” terangnya
Pemeriksaan yang melibatkan dokter dan paramedis ini semula menargetkan 200 orang namun hanya 50 orang yang mendaftar. Sri mengungkapkan, aksi sosial yang juga bertujuan sebagai edukasi itu berlanjut di Puskesmas Sangatta Utara, Puskesmas Teluk Lingga dan terakhir Puskesmas Sangatta Selatan. (yul1116)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.