Kamis, 30/11/2017

BNI Syariah Genjot Kredit

Kamis, 30/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

BNI Syariah Genjot Kredit

Kamis, 30/11/2017

logo

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) patok pertumbuhan pembiayaan di 2018 mencapai 18%. Porsi terbesar akan disumbang oleh kredit produktif.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah mengatakan, target peningkatan pembiayaan di 2018 yang ditetapkan sekitar 18% dari program akhir tahun 2017. “Dengan kontribusi peningkatan pertumbuhan pembiayaan produktif 24% dan konsumtif 14%,” ujar Dhias.

Dhias menjelaskan, ada beberapa sektor yang dirasa berpotensi menyumbang pertumbuhan pembiayaan di 2018, antara lain sektor konstruksi, jasa sosial masyarakat (pendidikan dan kesehatan) serta perdagangan.

“Sektor pembiayaan yang masih akan dihindari adalah pertambangan,” ujar Dhias. Sektor pertambangan yang terkenal akan fluktuasi nya menjadi sektor yang ogah di dekati oleh BNI Syariah.

Dhias menambahkan, dari sisi kualitas pembiayaan atau non-performing financing (NPF), BNI Syariah akan terus melihat proyeksi kondisi ekonomi 2018 yang kemungkinan masih belum prospektif.

“Hasil pengamatan ekonom demikian (proyeksi kondisi ekonomi). Kalau di atas kertas, evaluasi kami untuk NPF BNI Syariah 2018 lebih baik dari September 2017,” jelas Dhias. Pihaknya akan menjaga agar NPF dapat terjaga di bawah 3,25% pada tahun 2018. Sebagai gambaran, tercatat NPF BNI Syariah pada September 2017 ada di level 3,29%.

Tercatat menurut laporan keuangan BNI Syariah per Oktober 2017, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 22,66 triliun. (kc)


BNI Syariah Genjot Kredit

Kamis, 30/11/2017

Berita Terkait


BNI Syariah Genjot Kredit

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) patok pertumbuhan pembiayaan di 2018 mencapai 18%. Porsi terbesar akan disumbang oleh kredit produktif.

Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah mengatakan, target peningkatan pembiayaan di 2018 yang ditetapkan sekitar 18% dari program akhir tahun 2017. “Dengan kontribusi peningkatan pertumbuhan pembiayaan produktif 24% dan konsumtif 14%,” ujar Dhias.

Dhias menjelaskan, ada beberapa sektor yang dirasa berpotensi menyumbang pertumbuhan pembiayaan di 2018, antara lain sektor konstruksi, jasa sosial masyarakat (pendidikan dan kesehatan) serta perdagangan.

“Sektor pembiayaan yang masih akan dihindari adalah pertambangan,” ujar Dhias. Sektor pertambangan yang terkenal akan fluktuasi nya menjadi sektor yang ogah di dekati oleh BNI Syariah.

Dhias menambahkan, dari sisi kualitas pembiayaan atau non-performing financing (NPF), BNI Syariah akan terus melihat proyeksi kondisi ekonomi 2018 yang kemungkinan masih belum prospektif.

“Hasil pengamatan ekonom demikian (proyeksi kondisi ekonomi). Kalau di atas kertas, evaluasi kami untuk NPF BNI Syariah 2018 lebih baik dari September 2017,” jelas Dhias. Pihaknya akan menjaga agar NPF dapat terjaga di bawah 3,25% pada tahun 2018. Sebagai gambaran, tercatat NPF BNI Syariah pada September 2017 ada di level 3,29%.

Tercatat menurut laporan keuangan BNI Syariah per Oktober 2017, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 22,66 triliun. (kc)


 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.