Sabtu, 02/12/2017
Sabtu, 02/12/2017
ILUSTRASI
Sabtu, 02/12/2017
ILUSTRASI
SANGATTA – Bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Bengalon beberapa hari yang lalu, ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan warga. Warga yang menjadi korban banjir kini diserang berbagai penyakit, seperti diare, demam hingga gatal-gatal.
“Saat ini yang paling dibutuhkan warga ialah obat-obatan. Itu yang paling dibutuhkan. Kita syukuri Dinas Kesehatan bergerak cepat membantu warga,” ujar Ketua Harian Palang Merah Indonesian (PMI) Kutai Timur (Kutim), Wihelmus.
Pria yang kerap disapa Ewil ini menjelaskan, dari data sementara yang dimilikinya saat ini sudah sekitar 500 jiwa yang terdampak banjir. Naiknya ketinggian air yang sebelumnya hanya menyerang Desa Sepaso Selatan tersebut, kini sudah merambah ke Tepian Langsat.
“Lamanya banjir membuat masyarakat terkena penyakit. Makanya kami dari PMI terus berjaga jaga di lokasi banjir. Karena keberadaan kami sangat dibutuhkan warga,” kata Ewil.
Tidak hanya serangan penyakit saja yang saat ini mendera warga, sambungnya, akan tetapi ancaman dari serangan buaya juga mengancam setiap saat. Sebab, seperti pengalaman sebelumnya ketika banjir pasti di Sungai Bengalon memakan korban yang terkena serangan hewan buas tersebut.
“Beberapa hari lalu ada juga korban tertusuk besi di kakinya lantaran terseret banjir. Kami berharap tidak ada korban jiwa,” katanya.
Disinggung masalah ketinggian air, diakui Wsil sifatnya selalu berubah-ubah. Kadang naik dan turun. Hanya saja dari hasil pantauan akhir air dalam keadaan naik. Sebab hujan deras kembali mengguyur Bengalon.
“Kondisi air tidak menentu. Tetapi pantauan kami air naik lagi yang sebelumnya sudah turun. Kita berdoa saja tidak tambah naik dan tentunya tidak ada korban jiwa,” pungkas Ewil. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.