Selasa, 01/08/2017

Kesepakatan Bangun Kaltim Transmart Dianggap Ganjil

Selasa, 01/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kesepakatan Bangun Kaltim Transmart Dianggap Ganjil

Selasa, 01/08/2017

SAMARINDA - Kesepakatan Chairul Tanjung (CT) pemilik CT Corpora dengan Pemprov Kaltim berinvestasidi Samarinda dianggap ganjil. Investasi yang awalnya membangun wahana bermain, Transtudio di Samarinda tapi belakangan berubah.

Dalam kesepakatan ini, ramai harapan warga Samarinda dan sekitarnya bisa menikmati keseruan wahana bermain dalam ruangan Trans Studio seperti yang sudah ada di Bandung dan Makassar. Namun belakangan, setelah ditekennya perjanjian kerjasama antara Pemprov Kaltim melalui Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) ternyata yang dibangun bukan seperti yang diharapkan. 

Secara konsep, tak jauh beda, karena tetap ada wahana bermain dalam ruangan. Belaknagan diketahui CT Corp sebagai investor tak membangun utuh Trans Studio, karena takut rugi. Sebagai gantinya, Trans Corp cuma membangun ritel Transmart dan menyelipkan sedikit wahana Trans Studio.

Direktur Pokja30 Carolus Tuah menilai, ada keganjilan dalam kesepakatan terakhir mengingat panjangnya perjalanan hingga disepakatinya kerjasama tersebut. “Pemprov dan Karang Paci (DPRD Kaltim) mesti beri penjelasan. Kenapa berubah konsep? Sejak awal kan ngecap-nya transtudio. Tanpa penjelasan, kedua pihak itu akan terlihat tak baik di mata publik,” ujarnya dikonfirmasi Koran Kaltim, Selasa (1/8) kemarin.

Ia menyebut, masyarakat akan merasa aneh dan akan timbul pertanyaan, pasalnya proses di DPRD cukup panjang dan menguras emosi. Tapi faknya ketika ada kesepakatan final, hasilnya justru berubah. “Saya ingat, untuk persetujuan dari DPRD aja panjang sekali prosesnya. Pake kelahi, pake isu gratifikasi, lalu selesai bertengkar, eh malah beda hasil,” paparnya.

Ia  mengatakan, jika Pemporv Kaltim dan DPRD memang memiliki komitmen untuk kesejahteraan rakyat, dalam hal pembangunan Transmart tersebut dan bukan semata kepentingan bisnis, maka adalah hal yang wajib untuk menyampaikan alasan yang jelas mengapa terjadi perubahan konsep.

“Ayo (Pemprov dan DPRD) dijelasin perubahan konsep itu, jangan mau dimanfaatkan sama orang luar,” tukasnya. (rs)


Kesepakatan Bangun Kaltim Transmart Dianggap Ganjil

Selasa, 01/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.