Selasa, 22/08/2017
Selasa, 22/08/2017
ILUSTRASI/NET
Selasa, 22/08/2017
ILUSTRASI/NET
SAMARINDA – Sektor pertanian di Ibu Kota Kaltim menjadi tantangan tersendiri bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pasalnya selama ini, bidang pertanian masih dianggap kurang dilirik sebagai wadah yang dapat menghasilkan.
“Lahan di Samarinda ini sebenarnya sangat berpotensi untuk mengembangkan pertanian, luasnya bisa mencapai 2 ribu hektare,” ujar Kepala Dinas Pertanian Sanarubda Ary Yasir Philipus, Selasa (22/8).
Ia pun mengulas beberapa tahun lalu, pemerintah sudah mengerahkan bantuan untuk 36 kelompok tani khususnya bibit cabai. “Namun semuanya belum ada yang berhasil, padahal bibit sudah kami berikan, pupuk dan alat juga sudah dibantu namun hasilnya belum optimal sampai saat ini. Faktor utamanya karena sudah semakin minim keinginan warga untuk bertani dan berupaya untuk membesarkan lahan pertaniannya tersebut,” jelasnya.
Faktor lainnya yaitu disekitar lahan pertanian ada juga aktivitas pertambangan batu bara yang juga menjadi faktor sektor pertanian ikut terganggu.“Untuk lahan pertanian memang tidak ada yang dialih fungsikan menjadi lahan pertambangan, namun hanya aktivitas pertambangan saja yang cukup berpengaruh terhadap lahan pertanian. Memang tidak terlalu signifikan, hanya ada saja beberapa warga yang lebih memilih untuk bekerja di bidang pertambangan dari pada harus menjadi petani terutama para pada pemudanya,” tuturnya.
Untuk saat ini, fokus pertanian antara lain berada di wilayah Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan. “Nanti Oktober akan ada penyerahan program bantuan untuk peminjaman dana kepada warga khususnya petani yang ingin mengembangkan usaha. Namun itu hanya simbolik dari pak Wali Kota (Syaharie Jaang), sebab untuk saat ini kita sudah mulai membuka program itu untuk mempermudah petani berurusan dengan pihak perbankan,” imbuh Ary. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.