Selasa, 03/10/2017

Mengaku Nabi, Warga Muara Kaman Akan Polisikan Basri

Selasa, 03/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mengaku Nabi, Warga Muara Kaman Akan Polisikan Basri

Selasa, 03/10/2017

TENGGARONG - Warga Muara Kaman akan melaporkan seseorang yang mengaku sebagai nabi yang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Warga merasa risih karena diduga kemampuannya menyembuhkan penyakit ini hanya kedok belaka dan upaya mencari keuntungan dengan cara menipu. Belakangan diketahui, seseorang yang mengaku nabi bernama Basri bin Udok.

“Kami akan laporkan Basri bin Udok yang mengaku sebagai nabi di Desa Muara Kaman Seberang Ilir polisi. Selain pengakuannya sebagai nabi dia juga diduga menipu atas prakteknya,” kata perwakilan masyarakat Muara Kaman, Iwan Setiawan kepada Koran Kaltim kemarin.

Praktek Nabi Palsu di desa itu kata Iwan Setiawan sudah sejak lama. Selama Basri membuka praktek pengobatan, bukan kesembuhan yang diterima masyarakat, malah dia melakukan praktek cabul terhadap pasien yang berobat.

Selain itu yang berobat ke Basri juga diterapkan tarif di luar kewajaran. Ini dianggap warga sebagai upaya penipuan yang dilakukan Basri.

“Sudah ada korban yang mengadu ke kami, bahwa Basri berulah cabul, ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, nanti akan semakin banyak korbanya. kita menduga Basri punya ilmu gendam sehingga mampu mempengaruhi orang di luar kesadaran,” tegas Iwan.

Jika praktek Basri tidak diberikan sanksi tegas, maka dikhawatirkan akan terjadi gejolak di masyarakat. Menurut dia Basri mememiliki ajaran sesat yang menyimpang. Berdasarkan SK MUI Kukar nomor 38/IX/2017 tentang faham dan praktek keagamaan Basri bin Udok Muara Kaman, bahwa Basri mengaku sebagai Nabi Muhammad yang dilahirkan di Makkah. Dia juga mengakui Nabi Muhammad telah menikahi pu­terinya Fatimah. Melakukan praktek asusila kepada wanita yang bukan muhrimnya, dengan iming-iming keselamatan di akhirat.

Ajaran Basri yang nyeleneh lainnya dikatakan Iwan terang-terangan mengaku sebagai Wali Allah dan murid Syekh Abdul Qodir Jailani. Jadi tidak perlu mencari arah kiblat jika hendak salat, karena keyakinannya kiblat salat ada pada diri kita.

“Praktek yang dilakukan Basri sebagai pelecehan dan penistaan agama Islam, Al Quran dan Hadist, namun sangat disayangkan pihak MUI tidak tegas dan meminta Basri untuk bertobat. Banyak sudah dosa yang dilakukan Basri, yang mengharuskan kami melaporkan Basri ke Polres Kukar,” paparnya. (ran)


Mengaku Nabi, Warga Muara Kaman Akan Polisikan Basri

Selasa, 03/10/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.