Kamis, 01/02/2018
Kamis, 01/02/2018
Kamis, 01/02/2018
BALIKPAPAN - Meski level sampah rumah tangga yang mengalir dari sungai, ke laut belum berkategori tinggi, Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, berencana memasang jaring sampah di Sungai Ampal, kawasan Damai. Itu pun dilakukan, menyusul kritik yang dilayangkan Kementerian Koordinator Kemaritiman, terkait sampah yang larut dari sungai ke laut di Balikpapan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Balikpapan Suryanto mengatakan, pemasangan alat penjaring sampah di sungai samping kawasan Balikpapan Super Block (BSB) diujicoba lebih dulu, dan diharap mengurangi sampah yang masuk ke laut.
“Pengendalian sampah kita bukan di sungai saja. Tapi kita tetap bagaimana sungai itu bersih dari sampah. Karenanya tahun ini ada satu sungai akan kita ujicoba untuk menahan sampah tidak masuk ke laut,” kata Suryanto, Rabu (31/1).
Dia menerangkan, apabila nantinya ujicoba berhasil tahun ini, maka sungai lainnya, juga akan dipasang peralatan sama. Pengadaan peralatan itu sendiri, sudah dianggarkan Pemkot, pada APBD Balikpapan 2018.
“Jadi sudah ada anggarannya sedikit, baguslah kita ujicoba dulu. Alatnya kita pasang, kemudian nanti petugas tinggal mengambil sampah saat surut. Rencananya sungai dekat BSB, yang disoroti Menko Maritim,” terangnya.
“Kalau ini berhasil, seluruh sungai akan dipasang. Pokoknya 2018 ada pengadaan itu, sekitar Rp 100 juta lebih alatnya,” tambahnya.
Menurutnya, petugas Dinas Lingkungan Hidup akan ditempatkan, sekaligus melakukan pembersihan, agar sampah tidak menumpuk di area jaring.
“Balikpapan ini, sampah lautnya masih di bawah, masih sedikit. Tapi kita sudah mengantisipasinya, bagaimana sypaya sampah di darat, tidak mengotori laut,” terangnya.
Masih menurut Suryanto, Pemkot juga memiliki langkah strategis lain, yang dilakukan agar sampah di darat, tidak mengotori sungai, dengan cara misalnya melakukan pemilahan sampah dari sumbernya, kemudian mengelolanya.(din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.