Minggu, 09/07/2017
Minggu, 09/07/2017
Minggu, 09/07/2017
SANGATTA – Perencanaan Bupati Kutim Ismunandar akan memindah pusat kota Kecamatan Muara Ancalong ke lokasi baru akan segera di kaji. Pasalnya, lokasi sebelumnya dinilai sangat membahayakan keselamatan warga kerana masuk dalam daerah rawan bencana. Mulai dari banjir hingga tanah longsor.
“Mungkin bisa mencari daerah baru yang tidak rawan banjir. Apalagi kondisinya sekarang, abrasi sungai di wilayah itu cukup parah. Minimal, Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) bisa buat kajian dulu,” kata Ismu.
Menurutnya, dalam kajian pengembangan wilayah yang dilakukannya sejak menjabat sebagai staf di Pemprov Kaltim, daerah Kelinjau merupakan daerah yang masuk dalam kawasan Mahakam Tengah. Artinya, sejak tahun 1990 daerah tersebut selalu rawan banjir.
“Ini (Pemindahan Kawasan Pemukiman, Red.) rencana jangka panjangnya. Minimal kajiannya dulu. Mengenai polanya bagaimana, menyesuaikan saja. Karena memindahkan orang itu tidak mudah. Tapi kalau ada yang berminat bisa saja,” jelasnya.
Ismu mengatakan, pengembangan wilayah baru untuk wilayah Kelinjau sebagai pusat Kota Muara Ancalong memang perlu dipikirkan. Karena jika arus transportasi masyarakat lancar, tentu akan meningkatkan perkembangan prekonomian masyarakat. “Makanya Bappeda perlu survey dulu. Daerah mana yang nantinya cocok,” sebut Ismu.
Sementara itu, Camat Muara Ancalong Helmi pun membenarkan jika merupakan daerah rawan bencana. Sebab, jika kawasan di hulu sungai curah hujan tinggi, maka kawasannya selalu saja terendam.
“Jadi selama ini Muara Ancalong itu ketimpa air dari Muara Wahau dan Muara Bengkal. Jadi wilayah kami (Muara Ancalong, Red.) ibarat daerah penampungan terakhir. Makanya untuk perbaikan jalan kami agak kesulitan,” pungkasnya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.