Senin, 15/01/2018

Petani: “Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen”

Senin, 15/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Petani: “Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen”

Senin, 15/01/2018

BANYUMAS -- Rencana pemerintah mengimpor beras dari luar negeri mendapat penolakan dari kalangan petani. Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sartam, meminta pemerintah untuk menunda impor beras. 

“Mohon pemerintah jangan memasukkan beras impor dulu. Ini sebentar lagi kami akan panen,” jelasnya, Minggu (14/1).

Dia menyebutkan, di wilayah Banyumas akan cukup banyak areal sawah yang mulai memasuki panen pada Januari 2018 ini. Bahkan musim panen panen ini akan terus berlangsung hingga akhir Maret 2018.

“Tolong beri kesempatan pada petani untuk menikmati harga yang cukup baik. Kami yakin, kalau pemerintah memasukkan beras impor dalam waktu dekat, maka harga beras akan langsung anjlok,” katanya.

Dia menyebutkan, petani padi selama ini tidak pernah menikmati harga jual yang cukup baik. Bila sedang musim panen, harga gabah kering giling (GKG) seringkali anjlok hingga di bawah Rp 4.000 per kg. Sementara kalau sedang tidak panen dan petani sudah tidak menyimpan gabah, harga gabah melonjak.

“Saat ini, harga gabah sedang baik. Mohon pemerintah bisa memberi kesempatan pada kami para petani, agar bisa menikmati jerih payah kami dari menanam padi dengan harga jual yang lebih baik,” katanya.

Harapan serupa juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Margajaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Tamba. Dia menyebutkan, di wilayahnya ada sekitar 200 hektar lahan sawah yang akan memasuki masa panen awal Februari 2018. Dia memastikan, kalau beras impor masuk akhir Januari 2018, maka harga gabah akan langsung anjlok. 

Dia menyebutkan, dari hasil panen padi selama ini, petani tidak pernah menikmati harga yang cukup baik. Pada setiap musim panen, harga gabah kering panen (GKP) atau (GKG), selalu anjlok di bawah HPP. Tanpa pemerintah harus impor beras pun, dia yakin, harga pada musim panen Februari-Maret 2018, akan mengalami penurunan. (rol) 

Petani: “Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen”

Senin, 15/01/2018

Berita Terkait

Berita Pilihan


Petani: “Mohon Jangan Impor Dulu, Sebentar Lagi Kami Panen”

BANYUMAS -- Rencana pemerintah mengimpor beras dari luar negeri mendapat penolakan dari kalangan petani. Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Jaya, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sartam, meminta pemerintah untuk menunda impor beras. 

“Mohon pemerintah jangan memasukkan beras impor dulu. Ini sebentar lagi kami akan panen,” jelasnya, Minggu (14/1).

Dia menyebutkan, di wilayah Banyumas akan cukup banyak areal sawah yang mulai memasuki panen pada Januari 2018 ini. Bahkan musim panen panen ini akan terus berlangsung hingga akhir Maret 2018.

“Tolong beri kesempatan pada petani untuk menikmati harga yang cukup baik. Kami yakin, kalau pemerintah memasukkan beras impor dalam waktu dekat, maka harga beras akan langsung anjlok,” katanya.

Dia menyebutkan, petani padi selama ini tidak pernah menikmati harga jual yang cukup baik. Bila sedang musim panen, harga gabah kering giling (GKG) seringkali anjlok hingga di bawah Rp 4.000 per kg. Sementara kalau sedang tidak panen dan petani sudah tidak menyimpan gabah, harga gabah melonjak.

“Saat ini, harga gabah sedang baik. Mohon pemerintah bisa memberi kesempatan pada kami para petani, agar bisa menikmati jerih payah kami dari menanam padi dengan harga jual yang lebih baik,” katanya.

Harapan serupa juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Margajaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Tamba. Dia menyebutkan, di wilayahnya ada sekitar 200 hektar lahan sawah yang akan memasuki masa panen awal Februari 2018. Dia memastikan, kalau beras impor masuk akhir Januari 2018, maka harga gabah akan langsung anjlok. 

Dia menyebutkan, dari hasil panen padi selama ini, petani tidak pernah menikmati harga yang cukup baik. Pada setiap musim panen, harga gabah kering panen (GKP) atau (GKG), selalu anjlok di bawah HPP. Tanpa pemerintah harus impor beras pun, dia yakin, harga pada musim panen Februari-Maret 2018, akan mengalami penurunan. (rol) 

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.