Senin, 25/09/2017
Senin, 25/09/2017
Senin, 25/09/2017
Ketika salah satu rekan kerja terkena batuk pilek, Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa virus sudah mulai menyebar ke lingkaran sosial, dan kemungkinan Anda atau rekan yang lain bisa ikut tertular. Rupanya, hal serupa bisa terjadi bila menyangkut suasana hati, menurut sebuah studi dari University of Warwick.
Dengan bantuan beberapa pemodelan matematika, tim peneliti menggunakan data dari Studi National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health dan menemukan bahwa suasana hati yang baik maupun buruk memiliki kecenderungan untuk menyebar ke seluruh lingkaran sosial.
“Kami menyelidiki apakah ada bukti bahwa komponen suasana hati individual seperti nafsu makan, kelelahan, dan tidur dapat menyebar melalui jaringan pertemanan,” kata Rob Eyre, pemimpin penelitian dan periset statistik kesehatan masyarakat.
Peneliti menemukan, jika Anda terus-menerus dikelilingi dengan orang-orang yang ceria, maka Anda lebih mungkin untuk merasakan hal yang sama. Tapi jika teman Anda adalah sekelompok pemilik suasana hati buruk, Anda juga mungkin akan “bergabung” dengan mereka.
Meskipun depresi tidak sepenuh-nya terbukti menular dalam penelitian ini, namun temuan ini dinilai berguna dalam pengobatan maupun pencegahan depresi, kata rekan penulis studi profesor Frances Griffiths dari Warwick Medical School.
“Memahami bahwa komponen suasana hati dapat menyebar secara sosial, maka diharapkan dapat menjadi target utama intervensi sosial dalam mengurangi risiko depresi, dan target sekunder dalam mengurangi suasana hati negatif,” kata Griffiths. Jadi, jika Anda tidak tahu mengapa Anda sering mengalami suasana hati yang buruk, lihat-lihat apakah ada rekan yang lebih dulu merasakannya? (kcm)
Ketika salah satu rekan kerja terkena batuk pilek, Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa virus sudah mulai menyebar ke lingkaran sosial, dan kemungkinan Anda atau rekan yang lain bisa ikut tertular. Rupanya, hal serupa bisa terjadi bila menyangkut suasana hati, menurut sebuah studi dari University of Warwick.
Dengan bantuan beberapa pemodelan matematika, tim peneliti menggunakan data dari Studi National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health dan menemukan bahwa suasana hati yang baik maupun buruk memiliki kecenderungan untuk menyebar ke seluruh lingkaran sosial.
“Kami menyelidiki apakah ada bukti bahwa komponen suasana hati individual seperti nafsu makan, kelelahan, dan tidur dapat menyebar melalui jaringan pertemanan,” kata Rob Eyre, pemimpin penelitian dan periset statistik kesehatan masyarakat.
Peneliti menemukan, jika Anda terus-menerus dikelilingi dengan orang-orang yang ceria, maka Anda lebih mungkin untuk merasakan hal yang sama. Tapi jika teman Anda adalah sekelompok pemilik suasana hati buruk, Anda juga mungkin akan “bergabung” dengan mereka.
Meskipun depresi tidak sepenuh-nya terbukti menular dalam penelitian ini, namun temuan ini dinilai berguna dalam pengobatan maupun pencegahan depresi, kata rekan penulis studi profesor Frances Griffiths dari Warwick Medical School.
“Memahami bahwa komponen suasana hati dapat menyebar secara sosial, maka diharapkan dapat menjadi target utama intervensi sosial dalam mengurangi risiko depresi, dan target sekunder dalam mengurangi suasana hati negatif,” kata Griffiths. Jadi, jika Anda tidak tahu mengapa Anda sering mengalami suasana hati yang buruk, lihat-lihat apakah ada rekan yang lebih dulu merasakannya? (kcm)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.