Jumat, 29/09/2017
Jumat, 29/09/2017
Jumat, 29/09/2017
SAMARINDA – Minim anggaran, lantas tak membuat Pemkot Samarinda mengurangi kegiatan khususnya dalam mengurangi banjir. Setelah gagal menerapkan proyek Multi Years Contract (MYC) di kawasan Wahid Hasyim CS, Pemkot pun mengajukan anggaran melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim, dan telah disetuji sebesar Rp72 miliar.
Hal ini diungkapkan oleh Darmadi Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Saat ini beberapa proyek sudah berjalan, seperti yang ada di Jalan Perjuangan itu pembangunan saluran drainase. Selain itu ada juga di Jalan Melanti Palaran, semua kegiatan peningkatan maupun pembangunan drainase akan tersebar di setiap Kecamatan,” ujar Darmadi.
Selebihnya ia menyebutkan ada 100 titik drainase tersebar yang ada di Samarinda. Tujuannya untuk mengurangi banjir yang berada di titik-titik rawan banjir maupun yang sering tergenang.
“Nanti juga akan masuk kegiatan dari swakelola untuk membersihkan parit-parit yang ada seperti yang sudah dilakukan di bawah flyover (simpang air hitam),” urainya.
“Semua kegiatan ditarget akan selesai akhir tahun ini,” pungkasnya. (ms)
SAMARINDA – Minim anggaran, lantas tak membuat Pemkot Samarinda mengurangi kegiatan khususnya dalam mengurangi banjir. Setelah gagal menerapkan proyek Multi Years Contract (MYC) di kawasan Wahid Hasyim CS, Pemkot pun mengajukan anggaran melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim, dan telah disetuji sebesar Rp72 miliar.
Hal ini diungkapkan oleh Darmadi Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Saat ini beberapa proyek sudah berjalan, seperti yang ada di Jalan Perjuangan itu pembangunan saluran drainase. Selain itu ada juga di Jalan Melanti Palaran, semua kegiatan peningkatan maupun pembangunan drainase akan tersebar di setiap Kecamatan,” ujar Darmadi.
Selebihnya ia menyebutkan ada 100 titik drainase tersebar yang ada di Samarinda. Tujuannya untuk mengurangi banjir yang berada di titik-titik rawan banjir maupun yang sering tergenang.
“Nanti juga akan masuk kegiatan dari swakelola untuk membersihkan parit-parit yang ada seperti yang sudah dilakukan di bawah flyover (simpang air hitam),” urainya.
“Semua kegiatan ditarget akan selesai akhir tahun ini,” pungkasnya. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.