Senin, 09/09/2019
Senin, 09/09/2019
Kunjungan Komisi II DPRD Sumatera Selatan ke DPRD Kaltim, Senin (9/9) di kantor DPRD Kaltim
Senin, 09/09/2019
Kunjungan Komisi II DPRD Sumatera Selatan ke DPRD Kaltim, Senin (9/9) di kantor DPRD Kaltim
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’qub dan Sarkowi V Zahry, Senin (9/9/2019) siang tadi secara terbuka menyambut kedatangan Komisi II DPRD Sumatera Selatan untuk sharing terkait penganggaran.
Dalam pertemuan wakil rakyat lintas pulau yang dilakukan di Gedung DPRD Kaltim tersebut Rusman mengutarakan berbagi informasi terkait proses penganggaran sangat diperlukan. Bahkan menurutnya hal itu perlu dilakukan guna memperlacar proses penganggaran agar pembangunan bisa berjalan lancar. “Kita bisa saling mengadopsi, artinya semuanya sama-sama belajar. Dengan saling mengadopsi resep akan banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Pastinya setiap provinsi punya caranya masing-masing,” kata Rusman.
Sementara Sarkowi V Zahry juga menyampaikan komunikasi politik sangat diperlukan untuk menyatukan persepsi. Seperti rapat ketua fraksi dengan Gubernur Kaltim misalnya, sepanjang itu tidak menyalahi aturan.
“Seperti setiap pembahasan anggaran sesuai system yang telah diinput oleh Bappeda. Tentunya TAPD dalam hal ini juga sangat ketat, karena system juga terkoneksi dengan kejaksaan. Kuncinya harus sesuai dengan pintu Musrembang dan aspirasi,” papar Sarkowi dalam pertemuan dengan DPRD Sumatera Selatan yang dipimpin Ketua Rombongan Ahmad Bastarie yang juga Ketua Komisi II DPRD Sumatera Selatan. (adv/*3)
Kunjungan Komisi II DPRD Sumatera Selatan ke DPRD Kaltim, Senin (9/9) di kantor DPRD Kaltim
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’qub dan Sarkowi V Zahry, Senin (9/9/2019) siang tadi secara terbuka menyambut kedatangan Komisi II DPRD Sumatera Selatan untuk sharing terkait penganggaran.
Dalam pertemuan wakil rakyat lintas pulau yang dilakukan di Gedung DPRD Kaltim tersebut Rusman mengutarakan berbagi informasi terkait proses penganggaran sangat diperlukan. Bahkan menurutnya hal itu perlu dilakukan guna memperlacar proses penganggaran agar pembangunan bisa berjalan lancar. “Kita bisa saling mengadopsi, artinya semuanya sama-sama belajar. Dengan saling mengadopsi resep akan banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Pastinya setiap provinsi punya caranya masing-masing,” kata Rusman.
Sementara Sarkowi V Zahry juga menyampaikan komunikasi politik sangat diperlukan untuk menyatukan persepsi. Seperti rapat ketua fraksi dengan Gubernur Kaltim misalnya, sepanjang itu tidak menyalahi aturan.
“Seperti setiap pembahasan anggaran sesuai system yang telah diinput oleh Bappeda. Tentunya TAPD dalam hal ini juga sangat ketat, karena system juga terkoneksi dengan kejaksaan. Kuncinya harus sesuai dengan pintu Musrembang dan aspirasi,” papar Sarkowi dalam pertemuan dengan DPRD Sumatera Selatan yang dipimpin Ketua Rombongan Ahmad Bastarie yang juga Ketua Komisi II DPRD Sumatera Selatan. (adv/*3)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.