Sabtu, 17/02/2024
Sabtu, 17/02/2024
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub (Ist)
Sabtu, 17/02/2024
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub (Ist)
Penulis: Claudius Vico
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sedang menyiapkan proses pembangunan sekolah model atau sekolah unggulan bertaraf internasional. Sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Rencana pembangunan sekolah bertaraf internasional ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Namun, di sisi lain, ada juga yang menyoroti program ini. Mereka meminta agar pemerintah tidak melupakan fasilitas di sekolah lain yang juga membutuhkan perhatian.
Seperti yang disuarakan oleh Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Rusman Ya'qub. Ia menyatakan setuju dengan rencana pembangunan sekolah bertaraf internasional, kendati demikian dengan catatan tidak menimbulkan diskriminasi baru di dunia pendidikan.
"Jangan sampai adanya sekolah ini melahirkan diskriminasi baru. Jangan sampai konsentrasi kita hanya sekolah bertaraf internasional itu tidak terfokus pada yang lain, sisanya terabaikan. Seolah-olah skalanya hanya satu di internasional ini," katanya, Sabtu (17/2/2024).
Ia menambahkan, sebelum adanya sistem zonasi, sekolah-sekolah unggulan lebih diminati oleh orang tua dan siswa. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan di antara sekolah-sekolah di Samarinda. Ia juga mengungkapkan, sebagai anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, ia merasakan tekanan agar tidak terkesan pilih kasih kepada sekolah lain yang memerlukan bantuan dan perhatian pemerintah.
Ia berharap, pemerintah juga dapat mendorong dunia pendidikan di Samarinda untuk mencapai keselarasan dengan Pulau Jawa. Ia mengatakan, ada kesenjangan atau gap kualitas pendidikan antara Kaltim dan Pulau Jawa yang perlu dikejar.
"Kita harus berusaha melompat tiga sampai lima kali untuk mengejar gap ini. Memang pada saat yang sama kita harus mengurangi gap dari tiga unsur ini, sarpras, guru dan tenaga kependidikan, kurikulum harus benar-benar berpikir," tutupnya. (adv)
Editor: Maruly Z
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.